Jalannya Hancur Tak Digubris Pemprov, 2 Desa Ini Sering Harumkan Nama Riau di Kancah Nasional

Pengendara melintasi jalan yang rusak di ruas jalan Desa Silam-Desa Koto Mesjid.(cakaplah)

INDOVIZKA.COM - Kekesalan masyarakat terhadap rusaknya sejumlah ruas jalan provinsi di Riau seakan tak pernah habis. Kali ini keluhan muncul dari warga yang selalu melintas di jalan penghubung Desa Silam Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar dengan Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar. 

Anehnya lagi, Pemerintah Provinsi Riau seakan tidak peka terhadap beberapa titik kerusakan dan daerah rawan kecelakaan, padahal dua desa di sini, yakni Desa Koto Mesjid dan Desa Pulau Gadang sering mengharumkan nama Riau di kancah nasional. 

Terakhir, Kepala Desa Koto Mesjid Arjunalis bahkan diundang ke Istana Merdeka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memperingati puncak peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus yang lalu karena Desa Koto Mesjid meraih gelar juara Desa Terbaik Nasional Regional I Tahun 2023.

Sebelumnya pada tahun 2021 lalu desa yang berjuluk “Kampung Patin” ini dinobatkan sebagai juara kedua Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kategori Souvenir. 

Tokoh muda Kecamatan XIII Koto Kampar Risky Dermawan, SH yang juga seorang pengacara muda kepada CAKAPLAH.com baru-baru ini mengatakan, kondisi jalan provinsi Desa Silam-Desa Koto Mesjid begitu memprihatinkan, sebab banyak sekali terdapat titik kerusakan.  

"Dikarenakan kurangnya dan mungkin tidak pernah dilirik bahkan diperiksa, bahkan dirawat, atau diperbaiki oleh pemerintah provinsi,” cakap Risky.

Ia mengungkapkan, ada belasan titik kerusakan di sepanjang ruas ini. Kerusakan itu berupa badan jalan hancur, banyaknya jalan yang berlubang dan tak pernah ditambal sulam, pinggir jalan yang hancur sehingga badan jalan menyempit. Kerusakan ini menyebabkan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas.

“Coba cek dan melintas kita di jalan provinsi ini, mulai dari Desa Silam masuk ke arah Desa Pulau Gadang dan melewati Desa Koto Mesjid begitu sulit untuk dilalui karena jalan yang berlobang parah. Saya masyarakat Pulau Godang selaku pengguna jalan setiap hari sangat merasa miris melihat kondisi jalan. Harapan saya kepada Gubernur Riau, Ketua DPRD Provinsi Riau coba cek jalan provinsi ini apakah kondisinya tidak memprihatinkan,” tegas alumni Fakultas Hukum UIR ini. 

Uneg-uneg masyarakat di daerah ini disampaikan oleh Kepala Desa Pulau Gadang Syofian dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Pulau Gadang A Yani pada saat kegiatan kunjungan kerja dan sosialisasi Ranperda oleh Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman di Taman Edukasi Desa Pulau Gadang, Selasa (12/9/2023) sore. 

Di hadapan Ketua DPRD Provinsi Riau, Syofian menyampaikan bahwa ruas jalan Desa Silam-Desa Tanjung Alai merupakan ruas jalan yang berstatus jalan provinsi dan ramai dilewati kendaraan. Ruas jalan ini dalam kondisi banyak terdapat kerusakan yang mengakibatkan rawan kecelakaan dan tindakan kriminal sehingga  sudah selayaknya dilakukan perbaikan maupun pelebaran jalan. 

Ruas jalan ini sekarang tidak hanya digunakan oleh masyarakat antar desa setempat, namun sudah menjadi perlintasan nasional dimana kendaraan yang datang dari Provinsi Sumatera Barat menuju Kabupaten Rokan Hulu atau sebaliknya memilih jalur ini karena lebih pendek bila dibandingkan melewati daerah Rantau Berangin, Desa Merangin, Kecamatan Kuok. 

Syofian juga meminta Pemprov Riau melakukan pemotongan ketinggian Bukit Keramat di Desa Silam karena tanjakannya cukup curam dan sering mengakibatkan kendaraan, terutama jenis  mobil truk dan L 300 terguling ke dalam jurang yang berada di salah satu sisi jalan. Ditambah lagi bagian sisi jurang di pendakian ini tak seluruhnya dibatasi pagar. 

Ia menyampaikan, Pulau Gadang dan beberapa desa di wilayah ini merupakan desa yang rela pemukimannya dipindahkan demi mendukung proyek Pembangunan PLTA Koto Panjang 30 tahun yang lalu. Beberapa desa di sini telah mencatatkan prestasi, tidak hanya di tingkat kabupaten, provinsi, namun nasional.

Seperti saat ini, Desa Pulau Gadang sedang menjalani proses penilaian oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dalam ajag lomba desa anti korupsi. Tahun 2021 lalu Desa Pulau Gadang juga terpilih sebagai juara pertama ditingkat provinsi dalam ajang Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM). Untuk itu ia minta perhatian pemerintah daerah agar memperbaiki infrastruktur di daerah ini.

Salah seorang tokoh masyarakat Riau asal Kabupaten Kampar H Masnur yang ikut dalam acara ini juga angkat bicara. Dia menceritakan, saat dia menjadi anggota DPRD Riau periode 2014-2019 lalu, Pemprov Riau telah berencana akan memperlebar ruas jalan provinsi dari Desa Silam ke Desa Ranah Sungkai, maupun dari Desa Lubuk Agung ke Desa Tanjung Alai yang tembus ke jalan nasional Riau-Sumbar.

Hal itu telah dibuktikan dengan pelebaran jalan sepanjang 2 kilometer dari simpang Desa Silam menuju Desa Koto Mesjid. Namun rencana itu tak dilanjutkan Pemprov Riau pada masa kepemimpinan Syamsuar. 

Menanggapi aspirasi masyarakat, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman mengatakan, beberapa titik kerusakan jalan provinsi di daerah ini terjadi karena tidak ada lagi putera daerah di sini terutama putra XIII Koto Kampar yang duduk di DPRD Riau. Di hadapan Pemerintahan Desa, tokoh masyarakat dan ratusan masyarakat Desa Pulau Gadang yang hadir dalam pertemuan ini, politisi Partai Golkar yang akan maju mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR RI Daerah Pemilihan Riau II ini berjanji akan meluangkan waktu bertemu dengan seluruh kepala desa yang melewati ruas jalan ini.

"Pak Kades, tolong nanti kumpulkan para kepala desa di daerah ini, yang melewati jalan ini untuk pertemuan dengan saya,” tegas Yulisman. 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar