Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Ketua PSMTI Inhil : Perayaan Sembayang Kubur Dibatalkan
INDOVIZKA.COM- Ketua Persatuan Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Indragiri Hilir, Heryjono mengatakan semua perayaan Ceng Beng (Sembayang Kubur) yang puncaknya dilaksanakan bagi warga Tionghoa pada 4 April 2020 mendatang dibatalkan.
Pembatalan ini mengingat maklumat Polri dan himbauan Pemerintah Kabupaten Inhil terkait kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Corona (Covid-19).
"Perayaan Sembayang Kubur bersama dibatalkan. Tapi kalau ada warga yang mau melaksanakan secara pribadi kita juga tidak bisa melarang. Tapi yang sifatnya bersama-sama itu tidak," ujar Heryjono, kepada awak media disela-sela kegiatan penyemprotan massal di Tembilahan, Selasa (31/3/2020).
- Banjir Setiap Tahun di Pelalawan, DPRD Riau Minta Pemerintah dan PLN Bertindak
- Pemprov Riau Diminta Serius Berantas Judi Online
- APBD 2025 Diisukan Defisit, Fraksi PKB: Tak Masalah Jika Demi Kepentingan Masyarakat
- Tabligh Akbar di Tembilahan, UAS Sampaikan Dukungan untuk Paslon Bermarwah dan Fermadani
- Targetkan Rampung Akhir November, DPRD Riau Percepat Pembahasan RAPBD 2025
Sembayang Kubur atau 'Ceng Beng' adalah tradisi warga keturunan Tionghoa yang setiap tahun dilakukan pada awal bulan April. Pada saat Ceng Beng ribuan warga biasanya memadati pemakaman untuk menghormati jasa-jasa orangtua dan leluhur mereka.
Di Indragiri Hilir, tepatnya di Desa Perigi Raja Kecamatan Kuindra biasanya perayaan Ceng Beng yang dilakukan secara bersama selalu ramai dihadiri warga Tionghoa setiap tahunnya dari luar daerah.
Mereka datang membersihkan makam, bersembayang dan meninggalkan karangan bunga, makanan dan uang kertas di kuburan orang yang mereka hormati.
Namun terkait dengan maraknya Virus Corona (Covid-19) yang terjadi tahun ini, warga setempat ramai-ramai menolak agar kegiatan yang mengumpulkan orang ramai seperti Sembayang Kubur ditiadakan.
Penolakan ini juga seiring dengan maklumat Polri dan himbauan Pemkab Inhil agar masyarakat untuk sementara tidak melaksanakan kegiatan dan menghindari tempat keramaian karena wabah Covid-19.
"Kalau masalah di Perigi Raja itukan sudah ada pertemuan. Kepala Desa bersama Camat, Kapolsek Kuindra dan tokoh masyarakat sudah sepakati bersama dalam rapat. Tidak ada perayaan Sembayang Kubur secara bersama, apa lagi ada warga luar yang datang. Kecuali bagi warga setempat, memang ada pengecualian, tapi bagi warga dari luar kami sudah himbau tidak datang," kata Heryjono.
Tidak hanya di Perigi Raja, bahkan kata Heryjono, di tempat lain seperti di Tembilahan sendiri juga tidak ada perayaan Sembayang Kubur.
.png)

Berita Lainnya
Cegah Penyebaran Covid-19, 15 Ormas Islam Riau Sepakat Tarawih di Masjid dan Musala Ditiadakan
Haji Tahun 2023 Pendamping Mahram Ditiadakan
2 Orang Sakit, Hari Ini Hanya 13 Jamaah Haji Terakhir Riau Berangkat ke Arab Saudi
40 Calon Jemaah Haji Riau Gagal Berangkat ke Tanah Suci Makkah
DMI dan BKPRMI Inhil Diminta Jadikan Mesjid Sebagai Pusat Persatuan Umat
PKB Inhil Tiap Hari Selama Ramadhan Berbagi Menu Berbuka Puasa
STQH Kecamatan Bengkong Resmi Dibuka, Ini Harapan Walikota Batam
Ustaz Abdul Somad Sebut RUU HIP Kerdilkan Pancasila
I'tiqaf Penutup Ramadhan di Masjid At Tabayyun
Antusiasme Warga Tembilahan Berburu Takjil Di Tengah Genangan Air Pasang
DPRD Riau Minta Pemerintah Juga Kawal Biaya Haji
Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir di Rumah Selama Pandemi Corona