Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Kasus Stunting di Pulau Burung Turun Signifikan di 2024
INDOVIZKA.COM - Data terbaru dari Puskesmas Pulau Burung menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam kasus stunting di Kecamatan Pulau Burung. Pada tahun 2024, jumlah balita yang terindikasi stunting menurun menjadi 10 anak, dari 20 anak pada tahun 2023. Dengan artian penurunan angka stunting di Kecamatan Pulau Burung mencapai 50%.
Balita yang teridentifikasi mengalami stunting berusia antara 1 hingga 4 tahun, terdiri dari 6 laki-laki dan 4 perempuan.
Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif di masa depan seperti diabetes, stroke, dan kanker.
Faktor Penyebab Stunting
Berdasarkan analisis, beberapa faktor menjadi pemicu stunting di wilayah ini, termasuk kondisi ibu selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif, dan kondisi lingkungan.
1. Usia Kehamilan: Normalnya usia kehamilan berkisar antara 37 hingga 40 minggu. Namun, terdapat risiko kesehatan pada bayi yang lahir prematur, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya stunting.
2. Kekurangan Energi Kronis (KEK): Dua ibu hamil mengalami KEK yang ditandai dengan lingkar lengan kurang dari 23,5 cm, yang berdampak pada kurangnya asupan nutrisi bagi janin.
3. ASI Eksklusif: Pemberian ASI eksklusif sangat minim, dengan hanya satu ibu yang memberikan ASI eksklusif, sementara sembilan lainnya tidak.
4. MPASI: Sebanyak tujuh bayi tidak menerima MPASI (makanan pendamping ASI) yang mencukupi dari segi protein, sementara hanya tiga bayi yang mendapatkan kecukupan nutrisi. Selain itu, tiga bayi menerima MPASI tepat waktu, dan tujuh bayi tidak.
5. Imunisasi: Data menunjukkan bahwa hanya tiga bayi yang menerima imunisasi lengkap, sedangkan tujuh bayi lainnya belum menerima imunisasi secara optimal.
6. Kunjungan Posyandu: Sebanyak enam ibu secara rutin membawa bayi mereka ke posyandu, namun empat ibu lainnya tidak melakukannya secara konsisten.
7. Paparan Asap Rokok: Semua ayah dari anak-anak yang terindikasi stunting adalah perokok aktif, dan paparan asap rokok dianggap sebagai faktor dominan penyebab stunting di wilayah ini.
Penanganan dan Intervensi
Untuk menekan angka stunting, Puskesmas Pulau Burung terus melakukan berbagai upaya, termasuk edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang berkualitas, serta kampanye untuk mengurangi paparan asap rokok.
Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi gizi dan kesehatan anak-anak di Kecamatan Pulau Burung, serta menurunkan lebih lanjut angka stunting di masa mendatang.
.png)

Berita Lainnya
Periksa Gigi di Klinik Kayu Jati Kini Sudah Bisa Pakai BPJS Kesehatan
Puskesmas Tembilahan Hulu Bersama YAPHI Lakukan Inovasi Pesan Sehat
Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
Kadinkes Inhil : Pelayanan Kesehatan Anak Dibawah 5 Tahun Sangatlah Penting
1.143 ODP Pekanbaru Jalani Rapid Test, 8 Hasilnya Positif
Tengkurap Jadi Cara Sederhana Selamatkan Pasien Corona
Riau Tambah 642 Kasus Covid-19, Pasien Sembuh 179 Orang
Capaian Vaksinasi Polio di Pekanbaru Baru 18%
Insentif Tenaga Kesehatan dari APBD Riau Baru Cair Rp500 Juta
dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi Asupan Nutrisi yang Tepat Agar Kuat Puasa Seharian
Hal yang Pantang bagi Anak Sebelum dan Sesudah Vaksinasi COVID-19
Terlanjur Donor Darah, 6 Orang Ternyata Positif Covid-19