Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Membingungkan, Data Pandemi Corona di Inhil Dianggap Tak Valid
TEMBILAHAN - Dalam kurun waktu kurang dari satu hari, jumlah orang dalam pantauan (OPD) di Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau, naik menjadi lebih 5.000. Data ini membuat sebagai masyarakat bingung.
"Kami rasa data kasus Covid 19 ini tidak valid. Sebab, bisa berubah secara signifikan," keluh warga Tembilahan, Faisal, Senin (13/4/2020).
Padahal sehari sebelumnya, menurut Faisal, jumlah OPD Covid 19 sebesar 3.227. Selang sehari naik menjadi 5.386. Artinya naik sebanyak 2.156. Angka ini sangat signifikan. Demikian pula PDP yang sebelumnya 6 naik menjadi 8 kasus.
- Banjir Setiap Tahun di Pelalawan, DPRD Riau Minta Pemerintah dan PLN Bertindak
- Pemprov Riau Diminta Serius Berantas Judi Online
- APBD 2025 Diisukan Defisit, Fraksi PKB: Tak Masalah Jika Demi Kepentingan Masyarakat
- Tabligh Akbar di Tembilahan, UAS Sampaikan Dukungan untuk Paslon Bermarwah dan Fermadani
- Targetkan Rampung Akhir November, DPRD Riau Percepat Pembahasan RAPBD 2025
"Kenaikan seperti ini meskinya dijelaskan kepada masyatakat. Jangan malah membuat ketakutan yang berlebihan," tegasnya.
Salah satu latar belakang disebutkannya data Covid 19 di Inhil tidak valid karena terdapat perbedaan antara data yang di ekspos pihak Provinsi Riau. Di sana disebutkan 2 orang PDP yang sudah meninggal dunia.
"Sementara data yang kita dapat di sini ada satu yang meninggal. Tentu kami bertambah bingung," kata bapak beranak 3 ini.
Dia meminta minta pihak terkait sepeti Dinas Kesehatan Inhil dan RSUD Puri Husada Tembilahan, jangan asal-asalan memberikan data karena validasi data sangat penting untuk pencegahan penyebaran Covid 19.
"Sebelum diekspos datanya harus dipastikan benar dan valid. By name dan by adress, meski bukan untuk dibuka ke publik," katanya lagi.
Sementara itu Juru Bicara (Jubir) Bidang Kesehatan Saut Pakpahan, saat dihubungi mengenai validasi data itu menjelaskan bahwa semua orang yang datang dari zona merah dijadikan ODP. Baik itu kota Batam maupun Pekanbaru.
"Saat ini ada dua orang warga Inhil sedang dirawat di RS Tentara Pekanbaru sebagai PDP," jelasnya.
Sedangkan Jubir Tim Gugus Tugas Covid 19 Inhil Trio Beni Putra, saat dihubungi wartawan membenarkan adanya kenaikan angka seperti yang dimaksud.
"Benar. Inilah data terbaru," kata Trio.
Masih menurut dia, data tersebut sudah dikonfirmasi kepada tim validasi Dinas Kesehatan Inhil. Mereka mengatakan itu adalah data kumulatif yang dihitung dari awal penetapan sebelumnya.
.png)

Berita Lainnya
Kantor Bapekam Merempan Hilir Megah, Bupati Siak: Kursinya Empuk
Disdukpencapil Inhil Buka Pelayanan Online Lewat Aplikasi Via WhatsApp, Begini Caranya
Sebanyak 433 Kendaraan Terjaring Razia Tim Gabungan
Gubri Bersama Kapolda Riau Sidak Tambang Emas Ilegal, Soroti Kerusakan Lingkungan dan Ekonomi
Satpol PP Pekanbaru Bakal Bubarkan Kerumuman Perayaan Malam Tahun Baru
150 Ahli Waris di Pekanbaru Mengajukan, Namun Santunan Rp15 Juta Pasien Covid-19 Meninggal sudah Dihapus
Kabut Asap Selimuti Pekanbaru, Ternyata Kiriman Tetangga
Polsek Ukui Laksanakan Patroli Gabungan Antisipasi Potensi Gangguan Kamtibmas
Banjir Pangean Kuansing Rendam 12 Desa, Dua Desa Sempat Terisolir
Ada Riau Fashion Week Hingga Global Musik, Ini Rangkaian Kegiatan Semarak HUT ke-65 Riau
Relawan Peduli Covid-19 Kembali Pecahkan Rekor MURI Donor Darah Terbanyak
Sambungan Pipa PDAM Kembali Putus di Proyek IPAL