Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Hari Santri
HMI dan Santri, Garda Terdepan Peradaban Ilmu Menuju Indonesia Emas 2045
PEKANBARU,INDOVIZKA.COM—Peringatan Hari Santri Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum refleksi untuk meneguhkan kembali peran dan kontribusi kaum santri dalam membangun peradaban bangsa.
Sejarah mencatat, dari pesantren lahir para pejuang tangguh yang berjuang dengan ilmu, keikhlasan, dan keteguhan iman demi kemerdekaan serta kemajuan umat. Kini, semangat tersebut perlu dihidupkan kembali di tengah derasnya arus perubahan zaman dan disrupsi teknologi.
Santri masa kini bukan hanya mereka yang menimba ilmu agama di pesantren, melainkan setiap insan yang menjadikan ilmu sebagai jalan perjuangan dan iman sebagai dasar pengabdian. Mereka adalah wajah Islam yang berpikir, berjuang, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Dalam konteks pendidikan modern, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader umat dan bangsa memiliki tanggung jawab strategis dalam menegakkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan di tengah tantangan global dan degradasi moral.
Pendidikan, menurut HMI, tidak boleh hanya menjadi formalitas, tetapi harus menjadi alat pembebasan yang mencerdaskan, memerdekakan, dan memanusiakan manusia.
Bidang Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan HMI Cabang Pekanbaru memandang perjuangan santri dan kader HMI memiliki semangat yang sama — berjuang di jalan ilmu, menjaga nilai, dan berkomitmen melahirkan generasi unggul dalam iman dan intelektual.
Kabid Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan HMI Cabang Pekanbaru, Diki Maulana, menegaskan pentingnya sinergi antara santri dan kader HMI dalam membangun peradaban berbasis ilmu dan nilai.
“HMI dan santri harus bersinergi sebagai kader umat dan bangsa di era disrupsi. Sinergi ini bukan hanya simbolik, tetapi gerakan nyata untuk membangun peradaban berbasis ilmu dan nilai.
Santri telah membuktikan dirinya sebagai pelopor moralitas dan spiritualitas, sementara HMI lahir sebagai kawah candradimuka intelektual umat.
Dua kekuatan ini, bila berpadu, akan menjadi energi besar dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara ideologis dan berakar kuat pada nilai keislaman,” ungkap Diki Maulana.Rabu(22/10).
Ia menambahkan, di tengah kemajuan teknologi, kader HMI dan santri harus mampu menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual dan sosial. Pendidikan harus tetap berpihak pada kemanusiaan serta menjaga agar ilmu tidak tercerabut dari nilai-nilai moral.
“Hari Santri adalah momentum memperkuat komitmen itu — bahwa pendidikan bukan sekadar ruang belajar, tetapi medan perjuangan membangun karakter bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Lebih lanjut, Diki mengingatkan bahwa perjuangan di bidang pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan lembaga, melainkan seluruh insan yang mengaku sebagai kader perubahan.
Kader HMI dan santri diharapkan berdiri di garda terdepan membangun masyarakat yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing. Sebab masa depan Indonesia tidak akan lahir dari generasi yang nyaman di zona aman, tetapi dari mereka yang berani berpikir, berjuang, dan berkolaborasi untuk kemajuan bangsa.
Momentum Hari Santri Nasional tahun ini menjadi pengingat bahwa perjuangan membangun bangsa dimulai dari ruang-ruang kecil — dari pesantren, ruang kuliah, hingga tempat belajar — serta dari hati yang tulus ingin melihat umat maju.
Dengan iman kita menguatkan, dengan ilmu kita menerangi, dan dengan amal kita menegakkan peradaban.
Maka, yakin usaha sampai.
.png)

Berita Lainnya
108 mahasiwa baru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehstan (Stikes) Husada Gemilang tahun ajaran 2022/2023 Ikuti kegiatan Masa Orientasi Kampus (MOKA).
Elda Suhanura Gerakkan Mesin Alumni SMAN 1 Tembilahan untuk Majukan Sekolah dan Alumni
LBH Ansor Riau Sikapi Laporan Resmi DPD KNPI
BOB PT BSP-Pertamina Hulu dan Mitra Kerja Bersinergi Antisipasi Karhutla
Sekda Inhu Sudah Dua Kali Diperiksa Jaksa Terkait Kasbon Rp114 Miliar
NTP Capai 159,11, Bukti Kesejahteraan Petani Riau Membaik
Covid-19 Tidak Bisa Diatasi Dengan Herd Immunity
Fantastis, Dishub Inhil Beli Mobil Uji KIR Seharga Rp 1,7 M
Direktur CV Kelapa Gading Bantah dengan Tegas Progres Pekerjaan MPP Hanya 33.3 Persen
Penyeludupan 300 Karung Sepatu Bekas Impor Diamankan
LLDIKTI Wilayah XVII Riau Disetujui, Gubri Ucapkan Terimakasih
Mundur Sehari, Pemprov Riau Lantik Dua Pj Senin 23 Mei