Ditemukan Mayat Terbakar di Pekanbaru, Kenali Gejala Depresi Berat hingga Berujung Bunuh Diri

Petugas kepolisian mengevakuasi mayat terbakar di Pekanbaru, kemarin.

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Bunuh diri kerap dijadikan jalan pintas bagi manusia untuk mengakhiri masalah yang dihadapinya, dengan cara mengakhiri hidupnya sekalian. Depresi berat kerap kali dijadikan alasan untuk mengakhiri hidup seseorang.

Seperti yang baru saja terjadi di Kota Pekanbaru, Riau. Sosok mayat terbakar ditemukan di sebuah rumah kosong. Ada dugaan korban bunuh diri dengan membakar diri. Namun masih menunggu hasil autopsi untuk kepastian apakah korban benar-benar bunuh diri atau sebab lainnya.

Psikolog Violeta Hasan Noor mengungkapkan ketika orang sudah mencapai level tertinggi depresi banyak dari manusia yang sudah beranggapan tidak lagi mendapatkan keadilan di dunia ini.

"Solusi dan harapan tidak ada lagi, jadi ketika sudah mencapai level tertinggi bunuh diri adalah cara satu-satunya jalan," cakap Violeta, Kamis (28/1/2021).

Selain karena tidak ada solusi dan harapan lagi, orang yang mencapai tingkat depresi yang tinggi ini juga dikarenakan tidak lagi mendapatkan dukungan dari orang yang ada di sekitarnya.

Keluarga yang seharusnya bisa menjadi orang terdekat untuk menenangkan depresinya terkadang juga bisa menambah orang tersebut menjadi lebih depresi, terlebih lagi jika keluarga menambah tekanan terhadap orang tersebut.

"Sebenarnya kita bisa melihatnya dari tanda-tanda yang timbul dari orang itu, bisa dilihat dari sikap. Yang biasanya banyak bicara lalu merenung, lalu tiba-tiba mengucilkan diri dan juga kalau sudah masuk kategori depresi berat ini kecenderungan sudah melihat dunia secara negatif. Jadi semua sudah dinilai negatif," katanya.

Violeta juga menghimbau agar setiap keluarga yang menemukan tanda-tanda seperti yang disebutkannya tadi untuk segera langsung membawa anggota keluarganya tersebut ke psikolog.

"Baiknya segera dibawa ke psikolog untuk segera mendapatkan bantuan," pungkasnya.






Tulis Komentar