Masyarakat Diimbau Rayakan Imlek di Rumah Saja


PEKANBARU (INDOVIZKA) - Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 akan terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat Tionghoa diminta agar merayakan tahun baru Imlek 2021 ini dengan sederhana.

Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan setiap tahunnya seperti Bazar Imlek, Panggung Hiburan, Detik-detik penyambutan Tahun Baru Imlek 2572, Acara Perayaan Imlek Bersama Chue Sa di Hotel dan Cap Go Meh bersama untuk tahun 2021 ditiadakan. Hal ini dilakukan guna menghindari terjadinya kerumunan.

Ketua Panitia Imlek Kota Pekanbaru, Robert Iwan Boyok yang merupakan keluarga Marga Zhang kepada INDOVIZKA.COM mengatakan setelah menggelar rapat panitia, pihaknya memutuskan untuk kegiatan-kegiatan yang membuat kerumunan ditiadakan.

"Kami semua juga prihatin sehubungan dengan kondisi saat ini. Akibat belum berlalunya masa pandemi, maka dengan berat hati kami memutuskan untuk melaksanakan perayaan Imlek tahun ini secara sederhana saja. Tetapi demi memelihara semangat Imlek, semua warga yang melaksanakannya diimbau selalu bersemangat dan optimis menyongsong hari depan yang lebih baik," ujar Robert Iwan Boyok didampingi Wakil Ketua Panitia Imlek 2021 Peter Junaidi yang merupakan marga Xu/Kho, Jumat (5/2/2021).

Ia mengatakan pada perayaan Imlek tahun ini, pihaknya memasang sebanyak 551 lampion di Jalan Karet sebagai salah satu perayaan Imlek. Lampion tersebut akan dinyalakan mulai hari ini, yakni tanggal 5 hingga 28 Februari 2021, mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB. Namun warga diimbau untuk tidak berkerumun di tempat tersebut untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Nantinya kita akan tempatkan tim yang berjaga-jaga di lokasi untuk mengingatkan jika ada masyarakat yang berkumpul-kumpul untuk berfoto. Boleh berfoto tapi jangan sampai ramai-rami kali. Untuk itu kita tempatkan tim di lokasi," Cakapnya.

"Kita imbau silahkan merayakan Imlek di rumah masing-masing dengan sederhana dan ingat harus tetap menerapkan Protokol Kesehatan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Stephen Sanjaya mengatakan, nantinya perayaan imlek juga akan dilaksanakan secara virtual. Ini dilakukan guna menghindari kerumunan pada perayaan Imlek, namun tetap dapat merasakan keharmonisan suasana Imlek.

"Kementerian Agama juga mengimbau kepada warga Tionghoa untuk melaksanakan Imlek secara sederhana. Kalau bisa jangan ada saling berkunjung. Kita juga ada rencana pada hari pertama Imlek yaitu silaturahmi secara virtual, 2 sampai 3 jam, kemudian teman-teman bisa berkirim pesan dan saling menyapa. Jadi suasana Imlek tetap ada dan terkendali semua. Walaupun dilakukan secara virtual, tetapi maknanya tetap dapat," ujar Stephen.

Dia mengatakan, seluruh masyarakat Tionghoa harus tetap bersyukur karena masih dapat merayakan Imlek, meskipun dengan kondisi berbeda. Dia berharap, dengan memasuki tahun Kerbau Logam, yang maknanya adalah kerja keras, pandemi covid-19 dapat segera berlalu.

"Dengan kerja keras ini kita harapkan cepat selesai covid-19 ini," Cakapnya.

Meski perayaan Imlek tahun ini digelar secara sederhana, namun untuk pelaksanaan Bakti Sosial (Baksos) yang dilakukan malah bertambah. Untuk tahun ini jumlah paket yang diberikan juga mencapai 550 paket. Jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Kegiatan dikurangi, namun Baksosnya kita tambah. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Banyak Masyarakat yang terdampak, untuk itu dengan Baksos yang kita lakukan mudah-mudahan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan," tutupnya.






Tulis Komentar