Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Semburan Gas di Pekanbaru Berbeda dengan Lumpur Lapindo, Ini Penjelasan Pakar
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Semburan gas dan disertai lumpur yang terjadi di komplek Yayasan Al Ikhsan Boarding School Jalan Tujuh Puluh, Tenayan Raya, Pekanbaru membuat banyak masyarakat Pekanbaru khawatir kejadian tersebut akan sama seperti yang terjadi dengan musibah lumpur Lapindo.
Dr. Eng. Muslim, pakar perminyakan Riau menjelaskan bahwa yang terjadi di Lapindo tersebut memang pengeboran untuk mencari minyak bumi. Dan di ladang minyak bumi tersebut selain terdapat minyak juga terdapat gas.
"Selain ada gas, juga ada yang namanya Mud Volcanoes atau gunung lumpur yang aktif. Sehingga gas dan lumpur tersebut keluar, dan lumpur Lapindo itu dari kecil membesar dan bertahan lama," cakap Muslim, Sabtu (06/2/2021).
Sementara itu fenomena yang terjadi di Pekanbaru saat ini, adalah gas biogenik atau gas rawa. Gas biogenik tersebut biasanya terjadi karena akibat adanya sedimentasi atau ada bahan organik yang terpendam sehingga ada proses mikroorganisme atau bakteri tertentu sehingga bisa berubah menjadi gas.
"Gas itu terbentuk karena ada proses kimiawi atau bakteri-bakteri tertentu dan bercampur dengan agan organik, jadi kita sebut dengan bio gas. Biasanya itu cukup dangkal dan jumlahnya dalam kantong kecil, tapi ada juga yang cukup dalam," jelasnya.
Semburan gas bercampur lumpur ini sendiri awalnya terjadi dikarenakan adanya aktifitas penggalian sumur bor dengan kedalaman 115 meter, menurut Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) ini penggalian sumur bor tersebut pas dengan spot gas biogenik tersebut.
Dia juga menjelaskan kejadian tersebut juga diprediksi tidak akan berlangsung lama, menurutnya lagi secara fisik juga terdapat perbedaan antara lumur lapindo dan juga yang terjadi di Pekanbaru.
"Saya anggap tidak terlalu besar, malahan sekarang sudah mengecil. Itu beda sekali dengan keadaan yang terjadi di Lapindo. Mereka (Lapindo) memang mencari minyak dan ketemu Mud Vulcanoes, kalau di Pekanbaru kan mencari air lalu keluar lumpur. Orang ngebor air ya pasti keluarnya lumpur, dan itu merupakan sendimen yang keluar," pungkasnya.
.png)

Berita Lainnya
PHK Karyawan Jelang Hari Raya Karena Elak THR ? Ini Penjelasan Disnakertrans Inhil
Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir Periode 2025-2030 Resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia
Kunjungi Bawaslu Kampar, Herwyn Anggota Bawaslu RI Sebut Panwascam dan PKD Ujung Tombak Pengawasan
Panitia Pilkades Sialang Panjang Tetapkan Empat Calon dan Nomor Urut
Walikota Minta Anak Buahnya Ikut Tangani Banjir, Ini yang Dilakukan Camat Payung Sekaki
Ketahuan Mencuri di Toko Sembako, Pelaku Jadi Bulan-bulanan Massa
Kunjungi BWSS III Pekanbaru, Kasmarni Bahas Tiga Hal Ini
Hadiri Silaturrahmi dan Perpisahan Ketua DPW UP BPBD Kampar, Ini Ucapan Ketua DWP Kuansing
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
PUPR Pekanbaru Damai dengan Pelaku Penebang Pohon, DPRD Tanya Dasar Hukumnya
Dengarkan Asprirasi Pendidikan, Hj Septina Serahkan Bantuan Alat Perlengkapan Pendidikan ke SMA N 1 Reteh
Cabai Merah di Pekanbaru Meroket Rp105 Ribu Per Kg Usai Jokowi Naikkan Harga BBM