Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
DPR Pesimistis Program Kartu Prakerja Berjalan Sukses
INDOVIZKA.COM- Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengaku pesimistis terhadap program kartu prakerja yang diluncurkan pemerintah. Pasalnya, lapangan kerja baru belum tersedia bagi para pencari kerja itu. Sementara, peningkatan skill calon pekerja dan ketersediaan lapangan kerja harus seimbang jumlahnya.
“Saya pesimistis, karena pelatihannya cuma 3 bulan, skill yang dipakai skill biasa, bukan yang benar-benar memberdayakan. Misalnya pelatihan komputer dilakukan 3 bulan, walaupun sudah dilatih keutamaannya apa? Sudah bisa kerja belum. Selama ini kan dunia kerja terlalu sempit dengan jumlah pengangguran yang begitu besar,” kata Saleh, Minggu (5/1/2020).
Menurut Saleh, pemerintah sendiri belum menjelaskan apakah program kartu prakerja itu link and match dengan dunia kerja yang akan menampungnya. Dia mendukung jika para pengangguran ini dilatih tapi kalau lapangan pekerjaannya tidak ada bagaimana kelanjutannya. Jangan sampai mereka dua kali menganggur yakni sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. “Jadi menurut saya, itu dulu yang penting dijelaskan,” pintanya.
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Terkait lapangan kerja, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PAN ini mengakui bahwa selama ini memang pemerintah terus menggaungkan soal investasi asing untuk penyediaan lapangan kerja. Namun, dia melihat investasi asing belum terbukti bisa menyejahterakan atau membuka lapangan kerja bagi. Investasi asing itu justru menguntungkan pihak lain atau pihak luar.
“Artinya, perusahaan-perusahaan asing yang investasi di Indonesia tidak memberikan kelebihan atau suatu keutamaan kepada pekerja lokal untuk bisa gabung. Semestinya itu dulu yang dikerjakan,” desak Saleh.
Karena itu, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu meminta kepada pemerintah untuk menyeimbangkan jumlah antara calon pekerja yang memiliki kemampuan memadai dan juga penyediaan lapangan kerja.
Untuk 2020, sambung dia, ada 2 juta target sasaran program kartu prakerja tapi, apa sudah ada tempat untuk menampung mereka sebagai pekerja. Pemerintah menjanjikan akan memberi uang saku selama 3 bulan bagi para calon pekerja, lalu diberi sertifikat.
"Ya itu bagus saja, tapikan sertifikat itu hanya selembar kertas untuk memberikan pengakuan bahwa dia pernah ikut. Tapi kalau lapangan kerjanya nggak ada, mau sertifikat 10 juga enggak berguna. Mereka yang ikut pelatihan juga bukan orang yang enggak sekolah, ada juga yang mungkin sudah sekolah, kemudian ditambah skillnya,” ujar Saleh.
Menurut dia, jawaban pemerintah soal penyediaan lapangan kerja bagi pemegang kartu prakerja, bahwa Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) sedang mengupayakan bagaimana lulusannya nanti bisa tersambung dengan dunia kerja.
Tapi, dirinya pesimistis karena kalau memang bisa tersambung kenapa tidak dari dulu dilakukan penyaluran tenaga kerja. Lalu alasannya karena skillnya minim, kenapa tidak sejak dulu juga ditingkatkan skillnya karena Kemenaker punya Direktorat Jenderal Peningkatan Sumber Daya Manusia yang mana mereka membuat Balai Latihan Kerja untuk 1.000 pesantren se-Indonesia.
“Itu kan outputnya seharusnya bagus. Ini kan belum kelihatan hasilnya,” tandasnya.
.png)

Berita Lainnya
Becanda Bawa Bom, Penumpang Pesawat di Padang Diinterogasi Petugas
Belum Lulus Uji Coba, RI Sudah Bayar DP Vaksin China Rp 507 M
Presiden Jokowi Apresiasi Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla di Riau
Berpeci Hitam, di Hadapan PP Muhammadiyah Kapolri Nyatakan Siap Dikritik
Ketua Komisi I DPR Minta Pemerintah Beri Insentif Perusahaan Pers
Penonton MotoGP Mandalika Bisa Mampir ke 6 Destinasi Unggulan ini
Polisi Ungkap Alasan KKB Bakar Sekolah di Oksibil
BPS: Upah Buruh Tani, Bangunan, Hingga ART Naik!
Luhut dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK
DPR Sebut Kedisiplinan di Institusi TNI dan Polri Perlu Dibenahi
Mahfud MD: Pers Pilar yang Paling Sehat, Kebebasan Pers Tidak Boleh Dilanggar
Jokowi Minta Pejabat dan Rakyat Tak Pergi ke Luar Negeri Demi Cegah Omicron