Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Bareskrim Kirim Permohonan Ekstradisi Jozeph Paul Zhang
(INDOVIZKA) - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) telah rampung berkoordinasi dengan Otoritas Pusat dan Hubungan Internasional (OBHI) dan Ditjen AHU Kemenkumham terkait upaya penanganan tersangka kasus penistaan agama, Jozeph Paul Zhang.
Menurut penjelasan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, salah satu keputusan koordinasi itu adalah mengajukan permohonan ekstradisi untuk menangkap tersangka.
"Hasil rapatnya adalah yang pertama mengirimkan permohonan ekstradisi atas nama JPZ," kata Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/4).
Ramadhan menerangkan, koordinasi tersebut juga dilakukan guna melacak keberadaan penista agama yang mengaku Nabi ke-26 tersebut.
Kata dia, upaya tersebut dilakukan dengan mengkomunikasikan pencarian Jozeph dengan pemegang otoritas di beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Belanda.
"Kemudian melengkapi administrasi permohonan ekstradisi atas nama JPZ," ujar Ramadhan.
Lewat ekstradisi, kata dia, diharapkan agar Jozeph yang sudah berstatus sebagai tersangka ini dapat segera ditangkap dan dideportasi ke Indonesia. Hal itu dilakukan guna melakukan upaya penegakan hukum terhadap dia.
"Apabila yang bersangkutan telah ditemukan keberadaannya maka yang bersangkutan bisa diamankan, ditangkap, dan dideportasi ke Indonesia ketika permintaan ekstradisi kami dikabulkan ya itu maksudnya," tukas dia.
Jozeph bermasalah hukum lantaran melakukan diskusi virtual di media sosial dan acapkali mengeluarkan kalimat yang diduga menistakan agama Islam. Dia beberapa kali mengeluarkan kalimat yang dianggap mengolok-olok agama Islam.
Kepolisian dalam perkara ini menjerat Jozeph dengan Pasal 28 ayat (2) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tentang larangan menyebarkan informasi yang mengandung unsur kebencian atau permusuhan, serta Pasal 156a KUHP terkait penistaan agama.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, polisi menyatakan telah meminta keterangan berbagai ahli mulai dari ahli bahasa, sosiologi hukum, hingga ahli pidana.
Berita Lainnya
Polda Riau Ungkap Peredaran Narkoba Jenis Liquid yang Dikendalikan Napi Lapas Pariaman
Korban Perampokan, Sopir Truk Diikat dan Dibuang di Pangkalan Lesung
Beri Promo Nikah Usia 12 Tahun, Aisha Wedding Resmi Dilaporkan ke Polda Metro
Kanit Reskrim di Rokan Hulu Maki-Maki dan Ancam Korban Pemerkosaan Berdamai Dicopot
Pria Tua Ditangkap Warga Pekanbaru Saat Edarkan Uang Palsu di Pasar Dupa
Melawan dan Menyerang Saat Hendak Ditangkap, 2 Perampok di Inhil Tewas Usai Terima Timah Panas
Jaringan Pengedar Narkoba Asal Riau Ditangkap
Dalam semalam, Polsek Kemuning Amankan 4 Pelaku Tindak Pidana Narkotika di TKP Berbeda
KPK Periksa Plt Kadis PUPR Bengkalis
Nekat Bobol Sekolah, Oknum Guru Ini Bawa Kabur Tablet dan Komputer
Ditreskrimum Polda Riau Limpahkan Kasus Polisi Tikam Polisi ke JPU
Jatuh dari Jembatan, Anak Pengendara Motor di Inhil Hilang Tenggelam