Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Vaksin Covid-19 Berhasil Tekan Angka Kematian Tenaga Kesehatan di Riau
PEKANBARU, (INDOVIZKA)- Hampir 100 persen tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Riau mendapatkan vaksin Covid-19. Nakes yang belum menerima vaksin merupakan nakes yang sedang hamil ataupun faktor kesehatan lain yang tak memungkinkan diberi vaksin.
Capaian vaksin Covid-19 terhadap tenaga medis ini diklaim berhasil menekan angka kematian hingga 0 persen bagi nakes. Sejak beberapa bulan terakhir tidak ada lagi nakes yang menerima vaksin meninggal karena terinfeksi virus corona.
"Jauh turunnya, nakes sudah menerima vaksin kemudian meninggal akibat Covid-19 belum ada laporan, mungkin saya salah, tapi sampai ini belum ada laporan," kata juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi, Senin siang, 31 Mei 2021.
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
"Kecuali yang hamil, itu memang tidak menerima vaksin karena memang tidak boleh," tambah Yovi di Gedung Daerah Balai Serindit Provinsi Riau.
Yovi menjelaskan, imunitas atau kekebalan penerima vaksin Covid-19 baru terbentuk setelah 28 hari penyuntikan. Sebelum itu, imunitas tubuh masih seperti biasa, termasuk penerima vaksin dosis pertama.
"28 hari setelah vaksin dosis kedua, jadi sebelum itu jangan mengira sudah ada imunitas," kata Yovi.
Walaupun sudah 28 hari setelah vaksin dosis kedua, Yovi juga mengimbau penerima agar selalu menerapkan protokol kesehatan. Penerima vaksin jangan sesekali melepaskan masker ketika berada di luar rumah.
"Vaksin itu jalan terakhir mengatasi pendemi, yang terutama itu tetap protokol kesehatan," tegas Yovi.
Yovi mengingatkan, penerima vaksin dosis kedua masih bisa terinfeksi virus corona kalau tidak menerapkan protokol kesehatan. Bedanya, gejala yang dialami warga sudah divaksin tidak berat lagi sehingga kecil kemungkinan berakibat kematian.
Di sisi lain, Yovi menyebut masyarakat penderita asma, TBC, diabetes dan hipertensi boleh menerima vaksin. Syaratnya, penderita asma tidak mengalami serangan dua bulan terakhir.
"Begitu juga dengan TBC, dua bulan tidak ada serang, kemudian penderita diabetes gula darahnya terkendali, begitu juga hipertensi yang terkendali," sebut Yovi.**
Berita Lainnya
Undangan Sudah Disebar, Dua Sejoli di Inhil ini Tunda Resepsi Pernikahan Karena Corona
Ilmuwan Italia Klaim Temukan Vaksin Corona Pertama di Dunia
Komitmen Turunkan Angka Stunting, Pemkab Inhil Lakukan Ini
Menkes Bongkar 'Bisnis' Izin Praktik Dokter Hasilkan Keuntungan Hingga Ratusan Miliar
Ini Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan
Dinkes Gelar Tatalaksana DBD Bagi Petugas Puskesmas se-Inhil
Kunjungi RSUD Arifin Achmad Riau, Direktur BPJS Kesehatan Cek Pelayanan Pasien
10 Gejala Kadar Gula Darah Tak Terkontrol, Bisa Jadi Sulit Mendengar
Dukung Layanan Kesehatan, Tiga Yayasan Berkolaborasi Gandeng Puskesmas Mandah dan Sapat
1 Januari 2022: Vaksinasi Covid-19 Dosis 1 di RI Capai 77,74 Persen
Tambahan 225 Kasus Covid-19 di Riau, dan 3 Meninggal
Gakeslab Sebut Tidak Ada Urgensi Tes PCR Jadi Syarat Penerbangan