Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Virus Corona Terus Bermutasi, Apa Itu Varian AY.4.2 Delta Plus?
Jakarta (INDOVIZKA) - Meski kasus Corona dewasa ini tidak terlalu tinggi, Anda tetap harus waspada. Salah satunya karena adanya varian baru Delta Plus atau AY.4.2 yang sudah menyebar.
Dilansir dari laman Huffpost, Jumat, 22 Oktober 2021, strain baru varian Delta Corona virus yang disebut AY.4.2 atau Delta Plus ini telah menyebar ke seluruh Inggris. Varian ini diyakini bertanggungjawab terhadap hampir 10 persen dari semua infeksi baru Corona pada awal Oktober.
Apa sebenarnya varian virus Corona AY.4.2 Delta Plus?
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
AY.4.2 mempunyai dua mutasi di dalamnya sehingga bisa memperkuat penularan strain Covid. Para ilmuwan percaya jika sub-varian ini lebih mudah menular hingga 10-15 persen daripada varian Delta asli yang telah mendominasi kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Artinya, Delta Plus adalah varian paling menular hingga saat ini. Tetapi, direktur Insiatif Genomics Covid-19 di Wellcome Sanger Institute, Jeffrey Barrett, mengatakan varian ini "tidak akan menjadi bencana" meskipun akan mengganggu karena mereka mungkin akan mati.
Direktur Institut Genetika University College London, Francois Balloux, menunjukkan sub varian Delta Plus tidak hanya bertanggung jawab atas lonjakan infeksi baru-baru ini di Inggris.
"Karena AY.4.2 masih pada frekuensi yang cukup rendah, peningkatan 10 persen dalam penularannya hanya dapat menyebabkan sejumlah kecil kasus tambahan," kata Balloux seperti dikutip Tempo dari laman Huffpost, Jumat, 22 Oktober 2021.
Karena itu, lanjut Balloux, hal ini tidak akan mendorong peningkatan jumlah kasus di Inggris baru-baru ini. Ada beberapa spekulasi Delta Plus berpotensi menjadi strain yang dominan di Inggris, tapi hanya ada sedikit bukti untuk mendukung teori ini.
Beberapa ilmuwan menganggap varian ini belum terlalu mengkhawatirkan, tapi perkembangannya membuktikan jika Covid terus berkembang.
"Yang lebih mengkhawatirkan adalah virus itu menunjukkan jalur evolusioner menuju penularan yang lebih tinggi, dan ada jutaan kasus Delta di seluruh dunia tanpa banyak cakupan sequencing," kata Barret dalam akun Twitternya.
Ini berarti ada ruang bagi virus Corona untuk terus beradaptasi. Kemudian menulari manusia.
.png)

Berita Lainnya
Kenali 6 Faktor Risiko dan 4 Tanda dari Kanker Ovarium
Senin Labkesda Covid-19 Riau Beroperasi, Sehari Bisa Periksa 200 Sampel
Hari Ini Riau Nihil Kasus Positif Covid-19, Total Tetap 223 Kasus
Pentingnya Menjaga Kesehatan Jiwa selama Pandemi
Kabid P2PM Dinkes Inhil Instruksikan Kenali Gejala Hepatitis
Vaksin Covid-19 untuk Anak 5-11 Tahun, Guru Besar UI: Sinopharm Belum Jelas
Biasakan Minum Air Panas, Berat Badan akan Turun dengan 3 Cara Ini
Dinkes Inhil : Strategi Promkes Sasar Perubahan Prilaku Melalui 3 Area
Direktur RSUD Tembilahan Enggan Jawab Berapa Besaran Biaya Pasien Corona, dr Saut : Kami Fokus Bekerja
WHO Cabut Status Darurat Penyakit Menular Cacar Monyet
Warga Sungai Rawa Positif Covid-19, Pasien Diisolasi di RSUD Tembilahan
Cegah Flu Burung, Distankan Pekanbaru Lakukan Ini