Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Dua Orang Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca, Ini Gejalanya Sebelum Meninggal
JAKARTA (INDOVIZKA)- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa ada dua orang peserta vaksinasi yang meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca.
Selain pemuda 22 tahun asal Buaran, Jakarta, bernama Trio Fauqi Virdaus, ada satu orang lagi asal Jakarta yang meninggal usai menerima suntikan vaksin AstraZeneca.
Nadia tidak merinci lebih lanjut mengenai profil peserta vaksinasi tersebut. Nadia mengatakan data lengkap mengenai hal tersebut ada di Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
"Iya, ini ada di surat BPOM dua kasus KIPI berat. Data lengkap ada di Komnas KIPI," kata Nadia ke Liputan6.com pada Senin (17/5/2021) siang.
Mengenai gejala peserta vaksinasi vaksin AstraZeneca yang belum terungkap namanya itu meninggal, ia merasakan demam dan sakit kepala.
"Gejala yang dirasakan berdasarkan informasi yang ada hanya demam dan sakit kepala. Hanya saja tidak diketahui secara pasti perjalanan penyakit seperti apa hingga sampai rumah sakit meninggal. Ini perlu didalami," kata Nadia.
Gejala serupa dirasakan pada Trio. Pria outsourcing BUMN itu mengeluh demam, suhu tubuhnya meningkat usai menerima suntikan vaksin AstraZeneca di GBK pada Rabu, 5 Mei 2021. Kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis. Lalu, dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB, seperti mengutip laman SehatNegeriku.
Terkait keluhan usai menerima vaksin AstraZeneca, Nadia juga mengingatkan masyarakat kalau ada gejala, pusing atau sakit kepala, mual dan muntah bisa mengonsumsi obat pereda panas atau obat pereda nyeri. Jika semakin berat, hubungi nomor kontak di kartu vaksin.
"Ikuti tata laksana KIPI. Apakah itu menuju rumah sakit rujukan KIPI atau lainnya," kata Nadia.
Sebelumnya, efek samping vaksin AstraZeneca sudah pernah disampaikan oleh Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prima Yosephine. Ia mengatakan bahwa mereka yang menerima vaksin AstraZeneca sudah diberitahu bahwa vaksin ini bisa menimbulkan rasa demam maupun badan pegal-pegal.
"Namun, tidak usah panik. Karena sudah disampaikan bahwa vaksin AstraZeneca sudah biasa dengan keluhan itu. Tidak usah dikhawatirkan," kata Yosephine pada media briefing penggunaan vaksin AstraZeneca di DKI Jakarta pada 5 Mei 2021.
Investigasi
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari juga membenarkan ada dua kasus KIPI serius yang diduga terkait oleh vaksin AstraZeneca itu. Dia juga membenarkan kejadiannya terjadi Mei ini.
Hindra mengaku pihaknya masih melakukan investigasi terhadap satu kasus yang belum bisa dipublikasikan itu. "Iya batch yang sama dengan Trio, iya kejadiannya (bulan Mei) sekarang sedang kami investigasi," kata Hindra seperti mengutip Merdeka. (*)
.png)

Berita Lainnya
Update Covid-19 Riau 28 Januari, Positif 116, Sembuh 117
Riau Tambah 183 Kasus Positif Covid-19, 4 Pasien Meninggal Dunia
Jangan Panik, Ini Cara Tepat Menangani Anak yang Muntah
Empat Hari Berturut-turut, di Pekanbaru Nihil Penambahan Warga Positif COVID-19
5 Strategi untuk Membentuk Kebiasaan Baru yang Positif
Alat Tes PCR Senilai Rp7 Miliar Segera Tiba, Riau Tidak Lagi Kirim SWAB ke Labor Jakarta
Dua PDP di Inhil Anak Usia 6,5 dan 3,5 Tahun
Kecamatan Batang Tuaka Mencatat Tren Penurun Stunting Dibeberapa Desa Alami Kenaikan
Sempat Meningkat, Kasus Stunting Kecamatan Tembilahan Hulu Turun di 2024
Cegah Virus Corona Masuk, Diskes Inhil Periksa Penumpang di Pelabuhan
11 Orang Petugas RSUD di Kuansing Diisolasi
RSUD Bengkalis Tunggu Hasil Lab 2 Pasien Suspek Corona