Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Pertalite di Bawah Harga Keekonomian, Ahok: Sementara Jadi Kerugian Pertamina
JAKARTA (INDOVIZKA) – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan perusahaan saat ini menjual harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di bawah harga keekonomian. Pertalite dijual di harga Rp 7.650 per liter, sedangkan harga keekonomian mencapai Rp 11 ribu per liter.
Ahok menyebut ketidaksesuaian harga itu menjadi kerugian yang ditanggung perusahaan. “Untuk Pertalite bukan masuk kategori subsidi. Jadi sementara jadi kerugian Pertamina,” tutur Ahok saat dihubungi melalui pesan Pendek, Jumat, 29 Oktober 2021.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan alasan perseroan menjual harga Pertalite di bawah harga pasar. Menurut Ahok, kondisi itu terjadi karena harga minyak mentah melambung di atas US$ 70 per barel.
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Sementara, dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan, harga Pertalite diproyeksikan sebesar US$ 45 per barel.
Meski demikian, Ahok mengatakan belum ada rencana perusahaan untuk menaikkan harga Pertalite. Kenaikan harga menjadi wewenang pemerintah. “Keputusan di Kementerian (Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM),” ujar Ahok.
Ahok melanjutkan, perusahaan telah melakukan optimasi biaya hingga US$ 675 juta sebagai upaya agar tidak merugi. Menurut dia, Pertamina akan untung bila pemerintah setuju subsidi Premium digeser ke Pertalite.
“Sekarang penjualannya sudah 80 persen untuk penjualan BBM (Pertalite). (Pertamina) bisa untung,” ujar dia.
President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan harga minyak mentah dunia terus naik sejak awal tahun. Saat ini harga minyak pun telah menembus level US$ 85 per barel.
"Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi BBM dan juga makin menekan profitabilitas Pertamina," kata dia.
Tak hanya Pertalite, harga keekonomian pada Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) seperti Premium saat ini sebesar Rp 9.000 per liter. Tapi, Pertamina masih menjualnya di harga Rp 6.450 per liter. Perusahaan, kata dia, melakukan pembahasan dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik.
.png)

Berita Lainnya
Mendag Minta Produsen Salurkan Stok Minyak Goreng Masih Tertahan
Pinang Kering Turun, Kelapa Butiran Naik Pekan Ini
Petani Kelapa Mengeluh, Harga Kelapa di Inhil anjlok Rp. 1000 perkilo
IPKR Inhil Sebut Tidak Ada Penutupan Pembelian Kelapa di PT Pulau Sambu
Abdul Wahid Minta PLN Tidak Hanya Pikirkan Skema Untung Rugi
Hari Ini Harga Emas Tembus Rp1,087 Juta per Gram, Ini Rinciannya
Bulog Sudah Jual Minyak Goreng Rp14 Ribu Per liter
Stafsus Erick Thohir Beberkan Manfaat Didapat Petani Ikut Program Makmur
BPS Catat Riau Alami Inflasi 0,54 Persen
LPG 3Kg Langka, Disdagtrin Inhil Belum Tahu Penyebabnya
Ini 10 Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Riau
OJK: Tolong Jangan Pinjam ke Pinjol Jika Tidak Ada Penghasilan