Kenaikan Harga Telur dan Daging Ayam Picu Inflasi Riau


PEKANBARU (INDOVIZKA) - Badan Pusat Statistik mencatat sepanjang Januari 2022 lalu, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,75 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,58.

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan dengan besaran inflasi Januari 2022 tersebut, angka inflasi tahun kalender atau periode Januari 2022 sebesar 0,75 persen, dan inflasi tahun ke tahun atau periode Januari 2021 - Januari 2022 sebesar 1,86 persen.

"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,71 persen, Kota Dumai sebesar 0,68 persen dan Kota Tembilahan sebesar 1,37 persen," ujar Misfaruddin, Rabu (2/2/2022).

Ia mengatakan inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,46 persen, diikuti oleh kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,10 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,96 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,79 persen.

Selanjutnya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,69 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman / restoran sebesar 0,35 persen, kelompok transportasi sebesar 0,24 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen.

"Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen," ucapnya.

Lanjut Misfaruddin, adapun komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Januari 2022, antara lain telur ayam ras, daging ayam ras, ayam hidup, kontrak rumah, rokok kretek filter, sewa rumah, bahan bakar rumah tangga, mobil, cabai rawit, minyak goreng, bawang merah, beras, jengkol, nasi dengan lauk dan sabun detergen bubuk/cair.

"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, tarif angkutan udara, ikan serai, besi beton, telepon seluler, jeruk dan biaya administrasi transfer uang," sebutnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,53 persen, diikuti oleh Kota Bungo sebesar 1,39 persen dan Kota Tembilahan sebesar 1,37 persen.

"Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut Tembilahan urutan ke-3, Pekanbaru urutan ke-18 dan Dumai urutan ke-19," pungkasnya.

 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar