Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Membongkar Penyebab Ketimpangan Ekonomi Indonesia
JAKARTA (INDOVIZKA) - Profesor Yuen Yuen Ang menilai ketimpangan yang terjadi dalam sebuah negeri disebabkan oleh pemerintah. Ketimpangan antar daerah di China misalnya membuat wilayah miskin menjadi hanya diam di tempat, sedangkan wilayah kaya akan semakin meningkat.
"Ketimpangan antar daerah membuat ketergantungan dan ketergantungan daerah satu sama lain namun harus ada affirmative action," kata Ekonom Vivi Alatas dalam Bincang Buku Yuen Yuen Ang, Pintu Keluar dari Jerat Kemiskinan: Pengalaman Tiongkok, Megawati Institute, Jakarta Minggu (23/1) malam.
Meski begitu, ketimpangan di Indonesia disebabkan banyak hal yang mempengaruhinya. Contohnya pada sektor pendidikan yang telah mendapatkan porsi di APBN sebesar 20 persen.
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
- Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Telah Dibuka , Berikut Link, Syarat dan Cara Daftarnya
Kebijakan ini pun telah berlangsung puluhan tahun namun tidak lantas membuat pendidikan Indonesia lebih baik atau sejajar dengan negara maju lainnya. Menurut Vivi dipicu implementasi kebijakan di lapangan.
"Dana sebesar itu tidak akan ada dampaknya kalau model belajar dari guru tidak berjalan dengan baik," ungkap Vivi.
Solusi Ketimpangan Melalui Kolaborasi
Begitu juga dengan program dana desa yang jumlahnya tidak sedikit. Vivi menilai sebagus apapun program yang dibuat pemerintah untuk pengentasan kemiskinan akan tetap berjalan di tempat selama tidak ada partisipasi bersama. Artinya, lanjut Vivi perlu ada perubahan konsep dalam berperilaku.
"Jadi kuncinya konsep perubahan perilaku," kata Vivi.
Untuk itu dia menilai ketimpangan antar daerah di sebuah negara ini tidak hanya masalah ketergantungan satu sama lain. Melainkan cara mengatasi masalah dengan saling menurunkan satu kebijakan yang bisa dikerjakan secara bersama. Kemudian membuat standarisasi pencapaian sebagai bahan evaluasi bersama.
Berita Lainnya
Google "Bersih-Bersih" Aplikasi Penuh Iklan dari Play Store
Harga Emas Antam Turun jadi Rp 1.006.000 per Gram
Pendapatan Negara di 2021 Tembus Rp2.003 Triliun, Berikut Rincian Sumbernya
Kadin Riau Lepas Ekspor Perdana Pupuk Batubara Futura ke Afrika
Disubsidi Negara, Harga Minyak Goreng Rp 14.000 per Liter untuk 6 Bulan ke Depan
Jelang Nataru, Kapolres Inhil Sidak Ketersediaan Stok dan Harga Sembako
Harga Sawit di Riau Pekan Depan Turun, Berikut Penjelasannya
Yuk, Ketahui Cara Hitung Besaran kWh dari Setiap Pembelian Token Listrik PLN
3.647 Pekerja dari 89 Badan Usaha di Riau Dirumahkan Akibat Corona
Digagas Putra Asli Inhil, WINjek Jasa Transportasi Online
KBI dan Bappebti Dorong Masyarakat Manfaatkan Sistem Resi Gudang
Disbun Riau Targetkan 10.550 Ha PSR Kebun Sawit di 10 Kabupaten/Kota