Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Tekan Harga Minyak Goreng, Pemerintah Didesak Gelar Operasi Pasar
JAKARTA (INDOVIZKA) - Agus (45) seorang pedagang gorengan di kawasan Jl Asem Baris Raya, Tebet, Jakarta Selatan, mendesak pemerintah segera melakukan operasi pasar minyak goreng dalam waktu dekat. Sebab, kenaikan harga salah satu komoditas pangan favorit masyarakat tersebut dinilai telah melebihi batas kewajaran.
"Kita ingin pemerintah bisa segera operasi pasar minyak goreng ini dalam waktu dekat. Orang naiknya sudah nggak wajar, tinggi sekali ini minyak harganya," keluhnya kepada Merdeka.com, Senin (22/11).
Agus mencatat, saat ini, harga minyak goreng di pasaran dibanderol Rp20.000 per kilogram. Padahal, dalam situasi normal minyak goreng dijual Rp11.000 per kilogram.
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
"Artinya, tadi harga gak wajar naiknya mas. Kalau sekarang sudah sampai Rp20 ribu," terangnya.
Alhasil, kenaikan harga minyak goreng tersebut tidak hanya mencekik kaum ibu rumah tangga. Namun, juga pelaku UMKM di sektor pangan, termasuk pegangan gorengan kaki lima.
"Jadi, sekarang semua orang sulit kalau kondisi minyak naik terus-terusan kayak gini. Kita minta tadi pemerintah untuk segera operasi pasar minyak goreng," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi buka suara mengenai penyebab harga minyak goreng naik drastis beberapa waktu belakangan. Kenaikan itu merupakan konsekuensi atas meroketnya harga komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
"Kalau kita lihat sekarang sebenarnya barang apa yang kita jual? pertama yang paling besar itu adalah produk minyak nabati HS nomor 15 yaitu kelapa sawit," kata Lutfi, Jakarta, Jumat (19/11).
.png)

Berita Lainnya
BPOM Ungkap 71,4 Persen Relawan Vaksin Nusantara Alami Efek Samping
Dibuka Hari Ini, Menu Pendaftaran Kartu Prakerja Belum Tersedia
Pemerintah-KPU Sepakat Jadwal Pemilu 14 Februari 2024
Cara Mudah Perpanjang SIM via Online, Paling Mahal Rp85 Ribu
Pemerintah Indonesia Dinilai Overdosis Cap Radikalisme pada Umat Islam
DPR Minta Pemerintah Suplai Belanja Media Melalui Institusi Pemerintahan
Ingat, Hari Ini Batas Akhir Penukaran 6 Pecahan Uang Kertas Tahun Emisi 1968, 1975, 1977
Bayu Wibisono Damanik dari Riau Raih Juara I Nasional Cabang Hafalan Al Quran 10 JUZ di MHQH ke-13
Kapolri: Sistem keamanan IKN baru
2 Pekerja Pabrik Rokok Sampoerna Corona, Rapid Test Digelar Ratusan Positif
Dugaan Pembunuhan di Lingkaran Tambang Ilegal, Kasus Kriminalitas Kembali Disorot
Tito Minta Kepala Daerah Bantu Cari Lahan untuk Pertashop Pertamina