Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
PLN: Konversi Kompor LPG ke Listrik Buat Subsidi Energi Lebih Tepat Sasaran
JAKARTA (INDOVIZKA) - PT PLN (Persero) mengungkapkan konversi kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke kompor induksi atau listrik membuat subsidi energi jadi lebih tepat sasaran.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan selama ini metode penyaluran subsidi dalam bidang kelistrikan terbukti paling efektif dibandingkan subsidi energi yang lain.
Bagi masyarakat kurang beruntung yang saat ini mendapatkan listrik bersubsidi dengan daya 450 VA tentunya tidak akan dapat melakukan konversi tersebut, mengingat kompor induksi membutuhkan daya listrik yang cukup besar.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Maka dari itu, PLN sudah mulai mengkaji mekanismenya untuk pelanggan yang disubsidi, sehingga masyarakat kurang mampu juga akan bisa mendapatkan manfaat dari program konversi ke kompor induksi.
"Bagaimana masyarakat kecil menikmati. PLN memiliki data rumah yang sesuai dengan nama dan alamatnya. Masing-masing di rumah ada meterannya. Itu bisa kita manfaatkan," kata Bob dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 9 Desember 2021.
PLN tengah mengkaji bagaimana memaksimalkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk penyaluran subsidi ini nanti. Selain itu PLN juga akan mengusulkan kepada pemerintah untuk reformasi tarif yang lebih sederhana untuk penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran.
"Kita sudah diskusikan dengan regulator, dalam hal ini Kementerian ESDM. Atau bisa juga kita memanfaatkan digitalisasi, kompor listrik sekarang sudah digital juga jadi bisa ditandai untuk menyalurkan subsidi yang tepat sasaran," ujarnya.
Terkait dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, Bob menambahkan PLN saat ini fokus mengkampanyekan keunggulan memasak dengan kompor induksi yang nyaman, mudah, tidak berbahaya, bahkan aman untuk anak-anak. Selain itu penggunaan kompor listrik juga terbukti lebih murah, karena tingkat efisiensinya tinggi.
"Bahasa mudahnya kalau memasak air dengan kompor listrik dan gas, maka waktu yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan listrik lebih cepat. Kenapa lebih cepat? Dari pandangan sekilas kalau kita masak, wajan/panci langsung menempel dengan kompor sehingga panasnya tidak terbuang, sementara kompor gas ada jaraknya, itu ada yang terbuang panasnya," katanya.
Program konversi dari kompor LPG ke kompor induksi yang diusung oleh PLN tidak hanya bicara meningkatkan permintaan listrik atau pun memangkas defisit neraca perdagangan. Program ini bisa menjadi jalan alternatif untuk dapat menyelesaikan permasalahan subsidi energi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran.
Selama ini subsidi energi yang dikeluarkan pemerintah terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, rata -rata naik 3,7 persen dan diperkirakan pada 2022 alokasi subsidi energi naik 4,3 persen dibandingkan 2021.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menyebutkan selama ini subsidi LPG besar nilainya karena lebih banyak dinikmati oleh kelompok yang bukan menjadi sasaran dari subsidi ini.
"Perkiraannya sekitar 65 persen dari subsidi LPG yang menikmati bukan kelompok miskin atau rentan miskin. Itu yang membuat negara rugi besar karena kita impor," ujar Edy.
Maka dari itu, arahan lisan Presiden Jokowi di hadapan direksi dan komisaris PLN terkait konversi kompor elpiji ke kompor induksi layaknya dapat menjadi momentum reformasi subsidi energi yang belum pernah terselesaikan secara baik.
Berita Lainnya
Awas! Dilarang Bawa Handphone Saat Nyoblos di TPS
Sekretaris Muhammadiyah Tolak Jadi Wamen, Abdul Mu’ti: Saya Merasa Tidak Mampu
Kakorlantas Tegaskan Samsat Berbasis Digital Permudah Warga Bayar Pajak Kendaraan
Tolak Sertifikat Elektronik, DPR Sebut Penyebab Sengketa Pertanahan adalah Manusia di BPN
PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
Soal Wacana Vaksin COVID-19 Dosis-4, Kemenkes Beberkan Update Terbaru
Diskon PPnBM Kendaraan yang Dikomandoi Airlangga Dinilai Mampu Selamatkan Buruh Otomotif
Tiga Bansos Disalurkan Bulan Ini, Ekonom Sarankan Jumlah dan Target Sasaran Diperluas
433 Desa Belum Teraliri Listrik, Jokowi: Identifikasi!
Cara Lengkap untuk Wajib Pajak Ikut Program Pengungkapan Sukarela
IDI Ungkap 5 Obat Tak Ampuh Lawan Covid-19, Termasuk Ivermectin dan Klorokuin
Ini PR Pertama Menteri Sandiaga Uno dari DPR RI