Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
WHO: Vaksin yang Ada Saat Ini Mampu Atasi Varian Omicron
JAKARTA (INDOVIZKA) - Pejabat Badan Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan mengatakan vaksin Covid-19 yang ada saat ini mampu memberi perlindungan terhadap varian Omicron dari kasus sakit parah.
Dilansir laman BBC, Rabu (8/12), pernyataan WHO ini disampaikan setelah uji laboratorium terhadap Omicron memperlihatkan varian ini sebagian mampu mengelak dari vaksin Pfizer.
Para peneliti menyatakan ada penurunan cukup drastis soal bagaimana antibodi dari vaksin menetralisir varian Omicron.
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
Namun Ryan menuturkan, tidak ada tanda-tanda Omicron mampu menghindar dari vaksin dibanding varian lain.
"Kita memiliki vaksin yang cukup efektif dan terbukti mampu melawan semua varian yang ada saat ini, dalam konteks kasus rawat inap dan sakit parah, jadi tidak ada alasan untuk menganggap hal ini tidak berlaku bagi Omicron," kata Ryan, direktur gawat darurat WHo kepada kantor berita AFP.
Data awal, kata dia, menunjukkan Omicron tidak membuat orang lebih sakit parah ketimbang varian lain.
"Jika ada, maka kasusnya tidak membuat sakit lebih parah," kata dia.
Hasil penelitian dari Afrika Selatan yang belum dikaji oleh sesama ilmuwan, menemukan vaksin Pfizer/BioNTech bisa 40 kali berkurang efektivitasnya melawan Omicron dibanding varian asli virus corona yang pertama.
Namun kemampuan Omicron untuk menghindari antibodi dari vaksin "belum sempurna," kata Prof Alex Sigal, virology di Institut Kesehatan Afrika yang memimpin penelitian ini.
Ilmuwan meyakini pada infeksi sebelumnya, setelah disertai vaksinasi atau suntikan penguat (booster), tampaknya bisa meningkatkan kemampuan menetralisir virus dan kemungkinan bisa lebih melindungi pasien dari sakit parah.
Data tentang bagaimana kemampuan vaksin Pfizer melawan Omicron akan dirilis dalam beberapa hari lagi.
Sejauh ini belum ada data bagaimana vaksin Moderna, Johnson & Johnson dan vaksin lain melawan Omicron.
.png)

Berita Lainnya
Dinkes Inhil Komitmen Berikan Pelayan Kesehatan Kepada Ibu Hamil
Kemenkes: 12 Persen dari Total Kasus Omicron Merupakan Anak-Anak
Ini Syarat Jika Ingin Bepergian ke Luar Kota Saat New Normal
Kadinkes Inhil Beberkan Analisis Data Stunting
Jumlah ODP COVID-19 di Rohul 625 Orang dan 2 PDP
Capain Vaksin Polio di Riau Baru 58%
Dari 100 Pasien Covid-19 Riau yang Meninggal, Terbanyak Punya Penyakit Diabetes
Epidemiolog Ingatkan Bahaya Omicron bagi Orang yang Belum Divaksin
Jadi Fokus Utama, Dinkes Inhil Sediakan Beberapa Layanan Kesehatan Ibu Hamil
Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Orientasi Penggunaan Panduan Praktis untuk Caregiver Informal
Hasil SWAB Keluarga Pasien Pertama Positif Covid-19 di Inhil Negatif
Dinkes Inhil Adakan Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi IRTP