Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Sering Mengantuk di Siang Hari? Waspada Narkolepsi
INDOVIZKA.COM-Apakah Anda sering mengantuk dan bahkan tanpa sadar tertidur di siang hari? Waspada, bisa jadi Anda mengalami narkolepsi.
Narkolepsi merupakan gangguan pada sistem saraf yang memengaruhi kendali seseorang terhadap aktivitas tidur. Seseorang yang menderita narkolepsi akan mengalami rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, dan bahkan bisa tiba-tiba tertidur di tengah-tengah aktivitas yang sedang ia lakukan.
Umumnya, siklus tidur yang dialami oleh seorang manusia memiliki beberapa tahap, yakni tahap 1,2,3 dari tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan tidur REM (Rapid Eye Movement). Siklus tidur diawali dari tahap 1 NREM hingga tidur REM, dan kemudian kembali lagi ke tahap 1.
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
Bagi mereka yang mengalami narkolepsi, tidur REM terjadi segera setelah mereka memasuki siklus tidur dan juga dari waktu ke waktu selama jam-jam mereka terjaga. Kasus narkolepsi banyak ditemukan pada orang-orang dengan usia 15 hingga 25 tahun.
Meski hingga saat ini penyebab narkolepsi belum diketahui, namun pada peneliti mencoba memahami gen yang terkait dengan gangguan ini. Gen-gen ini mengendalikan produksi bahan kimia di otak yang dapat menyebabkan siklus tidur dan terjaga. Beberapa peneliti percaya bahwa narkolepsi disebabkan karena kurangnya produksi zat kimia yang disebut hypocretin atau orexin di otak.
Selain itu, para peneliti juga menemukan kelainan pada fungsi berbagai bagian otak yang menyebabkan gangguan tidur REM. Ini kemudian membuat para ahli berkesimpulan bahwa narkolepsi terjadi akibat hasil interaksi dari sejumlah faktor.
Bebrapa gejala narkolepsi antara lain:
– Rasa kantuk berlebih di siang hari
– Kehilangan kendali atas otot-otot dalam tubuh
– Serangan tidur
– Halusinasi
– Sakit kepala
– Gangguan berbicara
– Gangguan ingatan
– Sleep paralysis, yakni ketidakmampuan untuk bertindak baik bergerak atau berbicara, selama sementara saat tertidur atau terbangun
– Depresi
Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan narkolepsi, akan tetapi narkolepsi bisa dikontrol dengan bantuan obat-obatan. Selain itu, dibutuhkan juga perubahan kebiasaan dan gaya hidup yang baik.
Seseorang yang mengalami narkolepsi harus benar-benar mengurangi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin. Ia juga harus menghindari makan berat, dan harus memiliki jadwal makan dan tidur yang rutin dan teratur. Tidur siang dengan durasi yang pendek (15-30 menit) bisa membantu seseorng mengontrol narkolepsi yang dideritanya. Terakhir, rutinlah melakukan latihan fisik atau olahraga untuk meminimalkan gejala narkolepsi.
Sumber: 1health.id
.png)

Berita Lainnya
Plasma Darah Pasien Sembuh COVID-19 Diduga Berpotensi Jadi Obat Corona
13 Warga Inhil Terkonfirmasi Positif Covid-19 Hari Ini
Bayi Berstatus Pasien PDP Covid-19 di Inhil Meninggal Dunia
Tenaga Medis Jadi Prioritas Pemberian Vaksin COVID-19
Covid-19 Varian Omicron, Ini 4 Sifatnya yang Mengkhawatirkan
Cara Tepat Atasi Batuk Berdahak, Pilih Obat dengan Kombinasi Zat Ampuh yang Aman
Hari Ini Riau 195 Kasus Positif Covid-19
Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
Insentif Tenaga Kesehatan dari APBD Riau Baru Cair Rp500 Juta
Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir Tingkatkan Sosialisasi Penanganan Malaria
Akhirnya, Lab Uji Sampel Covid-19 Riau Beroperasi 15 April
Kemenkes Sediakan 30 Kit Pendeteksi Omicron Berbasis RNA