Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Tim Advokasi Vaksin IDI Dukung Vaksinasi untuk Anak 6-11 Tahun
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/19696518871-tim-advokasi-vaksin-idi-dukung-vaksinasi-untuk-anak-6-11-tahun-rev-1.jpg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Tim Advokasi Vaksin Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyambut positif langkah pemerintah dalam memberikan vaksin Covid-19 untuk anak umur 6 tahun hingga 11 tahun.
"Kami menyambut positif rencana pemerintah mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada anak umur 6 tahun hingga 11 tahun," ujar Tim Advokasi Vaksin Covid-19 Pengurus Besar IDI, Soejatmiko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/12).
Meski begitu, dia mengingatkan pemerintah tetap memprioritaskan vaksinasi pada lansia dan usia produktif. Karena hingga kini cakupan masih belum optimal, padahal risiko kematian kelompok tersebut jauh lebih tinggi.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
"Oleh karena itu, vaksinasi umur 6 tahun-11 tahun dimulai di kabupaten dan kota yang cakupan imunisasi satu kali usia produktif minimal 70 persen dan lansia minimal 60 persen," ujarnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan merencanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun akan dimulai pada Selasa, 14 Desember 2021, dengan pelaksanaan bertahap dimulai dari provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.
Terkait keamanan vaksin yang akan digunakan bagi anak usia 6-11 tahun, Miko menyebutkan bahwa vaksin tersebut aman dan bermanfaat.
Menurutnya, vaksin telah melalui berbagai uji klinis, mendapatkan EUA ( dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta telah melalui kajian ITAGI.
"Vaksin ini aman dan dapat merangsang kekebalan terhadap Covid-19 berdasarkan hasil uji klinik pada kelompok umur tersebut di Cina yang telah dipublikasi di jurnal ilmiah dan telah dikaji dengan teliti oleh BPOM dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI),” tambah dia.
Ia juga menjelaskan bahwa efek samping atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sangat jarang dan tidak berbahaya. Beberapa efek samping tersebut, di antaranya nyeri di bekas suntikan, bengkak, demam, pusing, lesu, yang akan hilang dalam satu hari hingga dua hari.
"Kalau demam, beri obat demam, banyak minum. Kalau nyeri, bisa diberikan obat nyeri atau di kompres, kemudian istirahat," imbuh dia.
Berita Lainnya
Begini Cara Virus Korona Masuk ke dalam Tubuh
Pemda Inhil Didesak Segera Fungsikan RS Karantina Covid-19 di Islamic Center
Efek Samping Vaksin Booster Pfizer yang Paling Umum
Manfaat Daun Sirih, Obati Beragam Penyakit Hingga Kecantikan
Saat Minum Kopi Tak Boleh Konsumsi 3 Makanan Ini, Apa Saja?
Update Covid-19 Riau: Tambah 66 Kasus, 42 Sembuh dan 5 Pasien Meninggal Dunia
2 Warga Inhil Kembali Positif Covid-19
Kemenkes Minta Masyarakar Jangan Beli Obat Tanpa Resep Dokter
Hari Ini Riau Tambah 1 Kasus Positif Covid-19, 2 Pasien Sembuh
Kasus Covid-19 di Riau Melonjak, Ini Penyebabnya
Riau Pastikan Stok Vaksin Covid-19 Masih Aman
Sempat Kabur, Pasien ODGJ di Dumai Negatif Covid-19