Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Opsional, Kurikulum 2022 Tidak Ada Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Bagi Siswa SMA
JAKARTA (INDOVIZKA) - Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menjelaskan pelajar kelas 11 dan 12 boleh memilih sendiri mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya. Sehingga nantinya jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa akan ditiadakan pada kurikulum 2022.
"Alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 akan boleh meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya," kata Anindito kepada wartawan, Rabu (21/12).
Dia mengatakan kurikulum prototipe tersebut dirancang agar para pelajar lebih banyak diberikan ruang bagi pengembangan karakter dan kompetensi. Nantinya kata dia khusus di jenjang sekolah menengah atas (SMA) akan memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.
- Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Telah Dibuka , Berikut Link, Syarat dan Cara Daftarnya
- Tindakan Memicu Konflik, Lagi-lagi PT. BPP Batu Ampar Lakukan Blasting Tidak Sesuai Kesepakatan
- Meisita Lomania: Terpilihnya Kesendirian di Pemilu 2024, Apakah Karena Banteng ada Banteng?
- Dugaan Kecurangan Pemilu di Penjara: Anggota DPR RI Gerindra Mencurigai Pergantian Kalapas
- Sepakat, Pemerintah Majukan Pilkada 2024 September
Anindito mencontohkan seperti siswi yang ingin jadi insinyur boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan tanpa mengambil biologi. Dia mengatakan mereka juga boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, serta kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karir mereka.
Walaupun begitu kurikulum baru pada tahun 2022 bersifatnya opsional. Dia menuturkan kurikulum tersebut akan diterapkan di satuan-satuan pendidikan.
"Kurikulum prototipe pada tahun 2022 sifatnya opsional. Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran," pungkasnya.
Berita Lainnya
Guru Honorer Dapat Subsidi Rp1,8 Juta dari Kemendikbud, Ini Kriterianya
Usia Guru Honorer yang Ikut Seleksi PPPK Tak Dibatasi
Wardan Apresiasi Antusias Kehadiran Masyarakat Ikut Syiar Islam
Reuni Akbar SMANSA Bangkinang 30 Tahun Angkatan 92, Ini Harapannya
Kepsek dan Guru di Inhil Diizinkan ke Sekolah Saat New Normal
USBN Tahun Ini Berganti UAS, Soal Ujian dan Penilaian Wewenang Sekolah
Beasiswa Program S1 Perkebunan Kelapa Sawit, Bebas Biaya Pendidikan
Kemendikbudristek Salurkan Kuota Internet kepada 21,29 Juta Penerima
Sekolah Mulai Minggu Ketiga Juli, Tapi Tetap Belajar Online
Sebelas SMP Satu Atap Resmi Jadi SMP Negeri Reguler
Nadiem Larang USBN karena Miniatur Ujian Nasional, Ini Sebabnya
Libur Sekolah Diperpanjang di Beberapa Daerah, Ini Alasannya