Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,5 Persen di 2022
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/66697505768-bi-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-ri-capai-55-persen-di-2022.jpg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2022. Yakni, mencapai mencapai 5,5 persen.
"Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 bisa mencapai 4,7 sampai 5,5 persen," katanya dalam webinar Indonesia-Southern China Business Forum 2021, Jakarta, Kamis (23/12).
Destry menerangkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun depan tersebut didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global. Hal ini berdampak pada kinerja ekspor Indonesia yang tetap kuat di 2022.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
"Kemudian, kenaikan sejumlah komoditas penting juga akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia," ujarnya.
Sementara dari sentimen dalam negeri, meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi diprediksi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022. Kemudian, kinerja investasi juga diyakini bisa lebih baik dari tahun lalu setelah adanya sejumlah insentif untuk meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Indonesia.
"Seperti melalui Undang-Undang Cipta Kerja proses perizinan investasi di Indonesia menjadi lebih mudah," contohnya.
Selanjutnya, kian membaiknya kinerja sektor manufaktur juga diyakini berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun depan. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada bulan November 2021 tercatat berada di level 53,9.
"PMI ini berada di zona ekspansif," terangnya.
Terakhir, terus melandasinya kasus harian Covid-19 di Indonesia juga telah meningkatkan mobilitas masyarakat ke level sebelum pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.
"Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2022," tutupnya.
Berita Lainnya
Harga Karet di Kuansing Kembali Turun
3 BUMN Cari Karyawan Banyak Posisi Mulai SMA SMK Sarjana, Daftar Online Sekarang
Harga Gula Melambung, Bulog Rencanakan Impor 100 Ton
Subsidi Bakal Dicabut, Harga Minyak Goreng Curah di Pekanbaru Masih Rp17.000 perkilo
Kenaikan Harga Telur dan Daging Ayam Picu Inflasi Riau
Mengintip Cantiknya Miss Saigon di Ho Chi Minh
Jelang Puasa dan Lebaran, Stok Bulog di Riau 8.000 Ton
Dua Nama Calon Komut Bank Riau Kepri Diteruskan ke OJK
Kemenko Perekonomian Tegaskan Petani Smallholder Punya Peran Strategis
Sri Mulyani: Harga Tanah di Ibu Kota Baru akan Naik
Hampir Setahun Kasasi Ditolak, Raja Thamris
Rupiah Melemah Sore Ini Jadi Rp14.932/USD