Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Mahfud MD Serukan Komponen Bangsa Jaga Pemahaman Agama Khas Indonesia
JAKARTA (INDOVIZKA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyerukan agar komponen bangsa menjaga pemahaman keagamaan yang damai khas Indonesia. Menurutnya, hal itu sebagai tantangan dalam mewujudkan kesatuan bangsa.
"Tantangan dan tugas segenap komponen bangsa dalam mewujudkan kesatuan bangsa adalah menjaga pemahaman agama dan cara beragama khas Indonesia," ujar Mahfud MD dalam pertemuan dengan pimpinan pondok pesantren dan habaib se-Madura di Pendopo Trunojoyo Kabupaten Sampang, Madura, Sabtu (25/12).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengajak para ulama Madura ikut serta mengembangkan negara sebagai darussalam. Kemudian, memperkuat akseptasi atau penerimaan terhadap perbedaan, saling menghargai antarumat beragama, serta tidak saling melarang menjalankan ibadah masing-masing.
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
"Lakum dinukum waliyadin, tidak saling menjelekkan, jangan melarang orang beribadah, jangan larang orang ke gereja," papar Mahfud.
"Jika ada yang melarang orang beribadah lapor ke polisi, kalau belum ditindaklanjuti lapor ke saya," tegasnya.
Mahfud menambahkan, dalam negara kebangsaan yang berketuhanan, negara tidak memberlakukan hukum agama tertentu. Tetapi melindungi semua pemeluk agama untuk melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.
Menurutnya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ulama dan habaib memiliki peran penting dalam menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama, serta tidak terjebak dalam radikalisme dan sekularisme.
"Tidak boleh menjadi gerakan radikalisme, tidak boleh pula menjadi sekularisme. Indonesia harus banyak belajar dari kejadian di berbagai negara yang mengalami peperangan hingga perpecahan karena agama," pungkasnya.
.png)

Berita Lainnya
Kasus Corona di Indonesia yang Tertinggi di ASEAN
ETLE Nasional Diluncurkan Maret 2021, Tak Ada Lagi Tilang di Jalan
Ancam Keselamatan, Buaya Panjang 5 Meter dan Berat Setengah Ton Ditangkap Warga
Ketua MA Pimpin Upacara Pengucapan Sumpah Janji Anggota MPR/DPR/DPD RI Periode 2024-2029
WhatsApp Bakal Tambah Jumlah Anggota untuk Panggilan Video Grup
Kenapa Jokowi Tolak Lockdown?
Jokowi Perkenalkan 6 Menteri Barunya
Tambang Batubara di Sawahlunto Meledak Saat 15 Pekerja di Dalam Lubang
Rotasi Polri, Kapolda Kalimantan Utara Diganti
Iuran BPJS Kesehatan Tahun 2020 Ditanggung Pemerintah, Ini Peserta yang Berhak Dapat
Gubernur dan Bupati/Walikota Terpilih dari Riau Wajib Cek Kesehatan, Ini Jadwal Lengkapnya
53 Personel TNI AL Hilang Bersama Kapal Selam KRI Nanggala-402, Berikut Nama-namanya