Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Kemenperin Atur Strategi Percepat Penyerapan Anggaran Tahun 2022
JAKARTA (INDOVIZKA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatur strategi untuk mempercepat penyerapan anggaran 2022 yang dipatok lebih tinggi dari penyerapan anggaran di tahun sebelumnya yakni sebesar 97,45 persen.
"Kami menargetkan lebih dari 97,45 persen atau dari penyerapan tahun lalu. Semaksimal mungkin," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo pada acara dimulainya Pelaksanaan Anggaran dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Jakarta, Jumat.
Dody mengatakan beberapa strategi yang diluncurkan Kemenperin yakni mematok waktu selesainya proses lelang maksimal hingga Juni 2022.
- Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Telah Dibuka , Berikut Link, Syarat dan Cara Daftarnya
- Tindakan Memicu Konflik, Lagi-lagi PT. BPP Batu Ampar Lakukan Blasting Tidak Sesuai Kesepakatan
- Meisita Lomania: Terpilihnya Kesendirian di Pemilu 2024, Apakah Karena Banteng ada Banteng?
- Dugaan Kecurangan Pemilu di Penjara: Anggota DPR RI Gerindra Mencurigai Pergantian Kalapas
- Sepakat, Pemerintah Majukan Pilkada 2024 September
Untuk itu, lanjut dia, proses lelang telah dimulai pada Oktober-November di tahun 2021.
"Sesuai arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, proses lelang dimulai sejak Oktober dan November tahun lalu. Jadi sejak Januari sudah bisa dilaksanakan," tutur Dody.
Dengan demikian, lanjutnya, penyerapan anggaran tiap bulannya dapat maksimal dilakukan, dengan target melebihi 70 persen. Sehingga pada semester I/2022 program-program yang direncanakan mulai terlaksana.
Dengan capaian yang sangat baik di pada 2021, Dody berharap para Kepala Satuan Kerja (Satker) dapat mempertahankan kinerja dalam pelaksanaan anggaran dan dapat memberikan perhatian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan serta melakukan monitoring dengan intens, karena progres pencapaian realisasi anggaran menjadi tanggung jawab Kepala Satker.
"Saya akan memantau penyerapan anggaran semester I Tahun 2022 dengan target serapan anggaran sebesar 50 persen dan proses pengadaan barang/jasa selesai pada bulan Juni tahun 2022," ujarnya.
Dalam rangka menjaga akuntabilitas kinerja Kemenperin, para pengelola anggaran dan para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diminta agar bertindak profesional, tepat waktu dan memberikan output yang bermanfaat dan memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya.
"Selain itu pandemi COVID-19 yang belum berakhir dan masih menjadi ancaman bagi Indonesia dan dunia, di tengah ketidakpastian ekonomi global, kita masih memiliki pekerjaan besar untuk melaksanakan pembangunan industri nasional dengan selalu berinovasi dan mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dengan tetap menjaga tata kelola yang baik," ujar Dody.
Ia mendorong agar APBN tahun 2022 harus mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural.
Oleh karenanya, pejabat Eselon I diminta melihat kembali seluruh kegiatan dan melakukan penyesuaian untuk mengakomodir beberapa fokus kegiatan sesuai dengan arah dan kebijakan Presiden Joko Widodo pada 2022, yaitu melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting agar belanja lebih efisien.
Berita Lainnya
Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Rizal Ramli: ITB Hasilkan Engineer Hebat, Kok Ada Alumni Berpikiran Cupet?
Mulai Tahun Ini Anak Sekolah Dapat BLT Rp3,4 Juta, Buruan Cek Syaratnya-syaratnya
Tahap Seleksi CPNS 2021: Syarat, Pendaftaran, dan Pengumuman
Megawati Minta Jokowi Memberikan Perhatian Terbaik Kepada SBY
Muhaimin Iskandar Dapat Dukungan Pelaku UMKM Sidoarjo Maju Capres 2024
Hutang Luar Negeri Indonesia di Akhir Pemerintahan Jokowi Diperkirakan Tembus Rp 10 Ribu Triliun
Pemerintah Tak Larang Mudik Lebaran, Ini Persiapan Kemenhub
Pemerintah Hapus Tenaga Kerja Honorer Mulai 2023, Ada Pekerjaan Diganti Outsourcing
Satu Berkas Perkara Dinyatakan Lengkap, Selasa Depan HRS Pindah Rutan
Bupati dan Walikota Dilarang Ecer Anggaran, Presiden Minta APBD Dikonsentrasikan
Rekam Jejak Darmawan Prasodjo, Ahli Perubahan Iklim dan EBT yang Kini Jadi Dirut PLN
Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Rizal Ramli: ITB Hasilkan Engineer Hebat, Kok Ada Alumni Berpikiran Cupet?