Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Fakta-Fakta Harta Karun di Lumpur Lapindo, Benarkah Bernilai Tinggi?
JAKARTA (INDOVIZKA) - Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan adanya temuan harta karun logam lain di dalam lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Harta karun tersebut adalah kandungan logam lainnya yang disebut critical raw material.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menyampaikan, penelitian kandungan logam tanah jarang sudah dijalankan sejak 2020. Dari kajian tersebut ditemukan lumpur Lapindo ternyata punya potensi critical raw material yang besar.
"Selain logam tanah jarang ada logam lain termasuk critical raw material, yang jumlahnya lebih besar," jelas Eko.
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Tahun ini, Badan Geologi bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (TekMIRA) akan terus melanjutkan penelitian terkait kandungan logam tersebut.
Mengenai kandungan harta karun di Lumpur Lapindo, berikut ini fakta-fakta yang dirangkum oleh Liputan6.com pada Sabtu (29/1/2022):
Bisa untuk Mobil Listrik Hingga Pesawat Luar Angkasa
Pakar teknologi lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair), Ganden Supriyanto mengatakan logam tanah jarang ini sangat penting kaitanya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meteorologi .
"Logam tanah jarang di lumpur lapindo ini sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas dan platina," kata Ganden, Jumat (28/1/2022).
Gaden menjelaskan bahwa logam tanah jarang merupakan jenis logam lantanida dan aktinida yang meliputi beberapa logam di dalamnya seperti litium, dan scandium. Logam itulah yang ditemukan di lumpur Lapindo Sidoarjo.
Selama ini, litium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, terutama baterai mobil listrik. Temuan logam itu terhitung penting kaitanya karena ke depan semua kendaraan harus bebas emisi, sehingga mobil listrik lebih banyak digunakan.
Selain potensi dari pemanfaatan litium, scandium juga memiliki potensi tak kalah besar. Scandium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi.
"Logam scandium memiliki daya tahan yang kuat, sehingga logamnya tidak meleleh meskipun lampu tersebut memiliki daya yang sangat tinggi," jelasnya.
"Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan," ia menambahkan.
Jangan Senang Dulu
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan meminta kepada pemerintah untuk memastikan kembali potensi mineral yang terkandung dalam lumpur Lapindo.
"Memang kemungkinan adanya rare earth dan mineral lain memungkinkan sekali ada di sana. Hanya saja, yang jadi permasalahan adalah apakah ini bernilai ekonomis untuk dikembangkan," ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat (28/1/2022)
"Jangan sampai kita terlalu senang akan temuan ini tetapi begitu dihitung tidak ekonomis," imbuh Mamit.
Mamit mengatakan, dirinya belum bisa memperkirakan dan menghitung, apakah kandungan logam langka di lumpur Lapindo punya nilai keekonomian atau tidak.
"Data yang ada saat ini masih mentah sekali. Perlu dilakukan penelitian mendalam mengenai potensi yang ada dan nilai ekonomisnya. Jadi ini semua baru indikator awal, masih jauh untuk berbicara nilai keekonomiannya," tuturnya.
Menurut dia, kajian soal nilai keekonomian dari sebuah temuan akan kandungan logam mineral biasanya butuh waktu panjang. Itu semua tergantung dari dukungan pemerintah untuk mengembangkan lebih cepat lagi.
"Sekarang sudah ada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), harusnya bisa lebih cepat karena dari sisi pendanaan juga sangat besar. Banyak expert-expert di sana yang bisa dioptimalkan untuk menemukan dan mengembangkan mineral-mineral yang ada di Indonesia," tuturnya.
Sri Mulyani Kirim Tim Penilai
Kementerian Keuangan turut menanggapi hal ini dan disebutkan akan menindaklanjuti terkait nilai kandungan yang ada akibat bencana tersebut. Kemenkeu akan mulai menghitung aset, termasuk kandungan di dalam tanah milik PT Lapindo Brantas tersebut.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban mengaku telah mendengar desas-desus kandungan mineral yang ada di lumpur Lapindo. Guna memastikan hal itu, pihaknya pun akan mulai mengecek nilai kandungan mineral yang dikabarkan ada di tanah Lapindo.
“Nah pada dasarnya kita juga sudah meminta penilai untuk melakukan penilaian terhadap tanah tersebut, just in case bahwa yang bersangkutan tak bisa membayar dan kita harus terima tanah tersebut, kita sudah minta penilai melakukannya,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, ditulis Jumat (28/1/2022).
Ini, kata Rio, berkaitan dengan jumlah utang Lapindo yang menggunung terhadap negara. Namun, pihaknya mengaku belum mendapatkan hak titel terhadap tanah Lapindo yang disinyalir punya nilai berharga tersebut.
“Artinya kami di DJKN belum memiliki hak titel atas tanahnya. Kita memiliki tagihan sebesar dana talangan tersebut plus bunga dan denda, kita berdasarkan hitungan BPK itu ada hitungan BPK-nya,” katanya.
.png)

Berita Lainnya
Menko Airlangga: Peningkatan Konsumsi Masyarakat Jadi PR Pemerintah
Masuki Musim Panen, PDIP Minta Bulog Serap Beras Petani Sebanyak-banyaknya
Awasi Dana Desa, Jokowi Akan Ajak KPK Turun ke Daerah
Selangkah Lagi, Warga Bone Terbangkan Helikopter Rp10 Juta
Tes CPNS Pemprov Riau Digelar 27 Januari hingga 10 Februari, Ini Ketentuan Pakaiannya
Gamelan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO
Cegah Pandemi Flu Babi, Kementan Awasi Hewan Ternak Masuk RI
Presiden Perintahkan Polri Selektif Terima Laporan UU ITE
Kisah Haru Agus Mencuri Demi Hidupi Ibu Divonis Bebas,Jaksa Agung Menitikkan Air Mata
Buntut Hadiah Bupati Cup Hanya Rp95.000, Bupati Pandeglang Marah dan Copot Kadispora
Himpunan Wiraswasta Migas Pastikan Toilet SPBU akan Gratis
Airlangga: Inklusi Keuangan Tetap Positif di Masa Pandemi Covid-19