Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Usulan Menteri Rangkap Kepala Otorita IKN, Politikus PKB: Tak Punya Kerjaan
JAKARTA (INDOVIZKA) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR RI menilai banyak kekurangannya jika menteri merangkap jabatan sebagai Kepala Otorita IKN. Ini meskipun secara regulasi memang tidak ada larangan.
Hal ini disampaikan Wakil Sekertaris Jenderal PKB yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim menyikapi tafsiran Fraksi PPP terhadap pasal 4 ayat 1 (b) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.
"Menteri yang ditunjuk merangkap sebagai kepala IKN, tidak akan mengganggu kinerja kementeriannya jika yang ditunjuk merangkap sebagai kepala otorita IKN Nusantara adalah menteri yang selama ini tidak punya pekerjaan," kata dia saat dihubungi, Senin, 21 Februari 2022.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Luqman menekankan, dua jabatan yang diemban sekaligus hanya akan membuat tugas sebagai menteri terbengkalai. Di sisi lain, pembangunan dan pemindahan IKN juga berpotensi besar terhambat.
"Walaupun secara aturan tidak ada larangan Kepala Otorita IKN dirangkap oleh seorang menteri, tapi pasti akan membuat konsentrasinya terganggu. Dan, tentu akan berdampak menghambat keberhasilan pembangunan dan pemindahan IKN Nusantara," tuturnya.
Oleh sebab itu, Luqman menegaskan, dalam pemilihan Kepala Otorita IKN ini Presiden Jokowi pasti tidak akan main-main. Reputasi Presiden Jokowi selama dua periode dipertaruhkan dalam pelaksanaan mega proyek IKN Nusantara tersebut.
"Presiden Jokowi akan menunjuk Kepala Otorita IKN Nusantara yang 100 persen fokus mengawal tugas berat ini. Pembangunan dan pemindahan IKN, bukanlah kerjaan yang mudah. Banyak negara telah terbukti mengalami kegagalan," ucap dia.
Sebagai informasi, Pasal 4 UU IKN menyebutkan, Otorita merupakan lembaga setingkat kementerian yang bertanggung jawab pada kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara, serta penyelenggara Pemerintahan Daerah Khusus lbu Kota Nusantara. Menurut tafsir PPP, pasal ini membolehkan Kepala Otorita dijabat oleh menteri.
"Dalam Pasal 4 ayat 1 (b) bahwa status badan otorita IKN adalah pemerintah daerah khusus setingkat kementerian. Maka, jabatan kepala otorita IKN bisa dirangkap oleh menteri. Adapun wakilnya dari luar kementerian," ujar Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi, lewat keterangannya, Ahad, 20 Februari 2022.
Berita Lainnya
Sejumlah Alasan Pemerintah Tak Tutup Pintu Kedatangan dari Luar Negeri
Airlangga Klaim Pemulihan Ekonomi Sudah On Track
Selama 2021, Kartu Prakerja Jangkau 5,93 Juta Orang dengan Nilai Rp13,6 T
Polri Buka Penerimaan 9.284 Bintara, Berapa Gaji dan Tunjangannya?
MPR RI Tetap Tolak LGBT dan Kumpul Kebo Disahkan Walaupun 22 Negara Eropa Datangi DPR
KM Kelud Jadi Pilihan GP Ansor Gelar Kongres XVI di Atas Laut
ASN, TNI-Polri hingga Karyawan Swasta Dilarang Cuti saat Libur Tahun Baru dan Natal
Ini Enam Klaster Rencana Pembangunan Ibu Kota Nusantara
ANAK NKRI Gelar Aksi 1812 Tuntut Pembebasan Habib Rizieq Hari Ini
Tidak Menerima Bansos dari Daerah atau Pusat
Vaksin Corona Buatan Sinovac Tiba di Indonesia
3.517 Wartawan Lolos Seleksi Fellowship Perubahan Perilaku