Dikira Dapat BPJS Kesehatan Gratis, Warga Sungai Beringin ‘Ramai-Ramai’ Datangi Kantor Lurah

Puluhan Warga Sungai Beringin Kecamatan Tembilahan Kecewa, Undangan Tidak Sesuai Harapan

INDOVIZKA.COM- Dalam rangka memperbaiki kualitas layanan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melakukan pembaruan (rebranding) terhadap layanan Mobile Customer Service (MCS). Sekarang, layanan MCS ini diubah menjadi layanan BPJS Jemput Bola.

Melalui Program BPJS Jemput Bola, masyarakat kini dapat lebih mudah untuk menjangkau dan mengakses pelayanan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Pasalnya, BPJS Jemput Bola ini tersedia dalam bentuk mobil yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan infrastruktur dan pelayanan lengkap.

Layanan yang tersedia di dalam mobil ini sama dengan layanan yang ada di dalam kantor BPJS Kesehatan. Biasanya, beberapa hari sebelum layanan ini dijadwalkan berkeliling lapangan, pihak BPJS Kesehatan akan melakukan koordinasi dan melayangkan surat ke pemerintah kecamatan atau kelurahan setempat untuk memberi informasi pelayanan BPJS kepada masyarakat.

Namun apa jadinya, jika informasi yang dimaksud tidak sampai langsung secara utuh kepada masyarakat. Seperti halnya yang terjadi di Kelurahan Sungai Beringin Kecamatan Tembilahan, Jum,at (13/3/2020) pagi.

Sejak pagi masyarakat sudah terlihat berkumpul di kantor lurah. Pasalnya, puluhan warga ini memang sengaja diundang untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) gratis yang dibiayai pemerintah, tapi dibelakangan mereka baru mengetahui bukannya BPJS gratis tapi untuk layanan pendaftaran PBPU/BPJS Mandiri.

Kesal mendapat informasi yang tidak sesuai harapan, akhirnya puluhan masyarakat pun kembali pulang dengan wajah kecewa. 

“Kami kira untuk BPJS gratis, karena kami dapat informasi dari RT begitu. Katanya ada pendaftaran Kartu BPJS Kesehatan gratis di kantor lurah, makanya kami datang berombongan ke sini. Tapi ternyata bukan gratis, kalau disuruh mendaftar BPJS Mandiri kami tidak sanggup pak, buku tabungan aja tidak punya apa lagi mau bayar iuran BPJS. Kami orang susah pak,” kesal Marni (35) warga RT 04 RW 03 Kelurahan Sungai Beringin Tembilahan kepada petugas pelayanan BPJS Kesehatan Tembilahan yang hadir saat itu.

Sementara itu, pihak BPJS Kesehatan Tembilahan melalui staf pelayanan Indra mengatakan, ada kesalahpahaman penyampaian informasi kepada masyarakat oleh pihak RT. Surat undangan yang BPJS sampaikan kepada kelurahan agar disebarluaskan kepada masyarakat melalui RT, menurut Indra adalah untuk pelayanan pendaftaran PBPU/Mandiri dan perubahan data peserta BPJS, bukan BPJS Kesehatan gratis yang dibiayai pemerintah melalui APBD atau APBN.

“Hanya salah paham, ini bukan pendaftaran BPJS gratis yang iurannya dibayarkan Pemda tapi untuk pelayanan BPJS mandiri,” kata Indra, kepada indovizka.com.

Menurut Indra, layanan Jemput Bola ini memang melibatkan pihak kelurahan atau kecamatan agar menyampaikan kepada warganya melalui RT. Dalam surat edaran  BPJS, kata Indra sudah jelas palayan ini untuk membantu memudahkan warga untuk medaftar BPJS Kesehatan.

Program jemput bila ini, ditambahkan Indra, juga melayani perubahan data peserta dan pemberian informasi terkait BPJS, bahkan hingga pengaduan.

"Jadi kami harapkan masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaat atas kemudahan layanan yang kami berikan melalui BPJS Jemput Bola," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Lurah Sungai Beringin Tembilahan. Menurut Jazuli, undangan sudah disampaikan kepada pihak RT sesuai surat yang diberikan pihak BPJS. Hanya saja, kata Jazuli, mungkin pihak RT kurang memahami isi surat sehingga pada saat menyampaikan kepada warga kurang tepat.

“Saya sendiri yang mengantarkan undangan itu kepada RT. Mungkin saja kurang memahami isi surat, makanya masyarakt mengira untuk pendaftaran BPJS gratis,” kata Jazuli singkat.(san)

 

 

 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar