Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Dampak Buruk Mengonsumsi Seblak secara Berlebihan
KESEHATAN, - Seblak adalah makanan yang populer di Indonesia, dikenal dengan cita rasa pedas dan gurihnya. Namun, mengonsumsi seblak secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Gangguan Pencernaan:
Gastritis dan Tukak Lambung: Kandungan capsaicin dalam cabai yang tinggi dapat mengiritasi lapisan lambung dan merangsang produksi asam lambung berlebihan, menyebabkan peradangan (gastritis) atau bahkan tukak lambung.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Makanan pedas dan berlemak tinggi seperti seblak dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan gejala GERD.
Diare dan Mulas: Makanan pedas dapat mempercepat pergerakan usus, yang bisa menyebabkan mulas dan diare.
Sembelit dan Perut Kembung: Meskipun pedas, seblak seringkali rendah serat, terutama jika dominan kerupuk dan bahan olahan. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan perut kembung.
2. Masalah Kardiovaskular:
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Seblak umumnya mengandung garam dan penyedap rasa (MSG) yang tinggi. Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol Tinggi: Bahan-bahan tambahan seperti sosis, bakso, dan kerupuk yang digoreng seringkali mengandung lemak jenuh tinggi. Konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
3. Obesitas dan Sindrom Metabolik:
Tinggi Kalori: Seblak, terutama yang menggunakan banyak kerupuk, mie, sosis, bakso, dan minyak, memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Konsumsi kalori berlebihan secara terus-menerus tanpa diimbangi aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas.
Risiko Diabetes Tipe 2: Makanan tinggi kalori dan karbohidrat olahan seperti seblak, jika dikonsumsi berlebihan, dapat memengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko resistensi insulin serta diabetes tipe 2.
4. Gangguan Ginjal:
Beban Kerja Ginjal: Kandungan natrium yang tinggi dalam seblak dapat membebani kerja ginjal dalam menyaring kelebihan garam dari tubuh. Konsumsi berlebihan dalam jangka panjang berisiko menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
Dehidrasi: Makanan pedas dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat, yang jika tidak diimbangi dengan asupan cairan cukup, dapat menyebabkan dehidrasi.
5. Kekurangan Nutrisi Esensial:
Seblak seringkali rendah dalam kandungan nutrisi esensial seperti vitamin, mineral, dan serat, terutama jika tidak ditambahkan banyak sayuran segar. Mengonsumsi makanan yang kurang bergizi secara berlebihan dapat menyebabkan kekurangan gizi dan dampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
6. Masalah Lainnya:
Kerusakan Gigi: Kerupuk yang keras dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, seperti gigi retak atau terkikis jika sering dikonsumsi.
Masalah Kulit: Kandungan cabai yang tinggi dalam seblak pedas dapat memperburuk masalah kulit, seperti jerawat, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Toksisitas Otak (dari MSG): Meskipun masih diteliti lebih lanjut, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi MSG berlebihan dapat menyebabkan toksisitas otak dan kerusakan sel saraf.
Tips Mengurangi Dampak Buruk Seblak:
Jika Anda menyukai seblak, ada beberapa cara untuk mengonsumsinya dengan lebih sehat:
Batasi frekuensi konsumsi: Hindari makan seblak terlalu sering, misalnya maksimal 1-2 kali sebulan.
Pilih bahan yang sehat: Tambahkan lebih banyak sayuran segar, gunakan kerupuk yang rendah lemak dan garam, serta pilih sumber protein yang lebih sehat seperti telur rebus, dada ayam tanpa kulit, atau tahu/tempe.
Kurangi minyak dan garam: Masak seblak dengan sedikit minyak atau pilih metode memasak yang lebih sehat. Kurangi penggunaan garam dan penyedap rasa berlebihan; gunakan rempah-rempah alami untuk menambah cita rasa.
Perhatikan porsi: Konsumsi dalam porsi yang moderat dan seimbangkan dengan makanan lain yang lebih bergizi.
Mengonsumsi seblak sesekali sebagai variasi makanan mungkin tidak masalah, namun penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat berdampak serius pada kesehatan jangka panjang. **
.png)

Berita Lainnya
Ingat! Saat Mengalami 3 Kondisi Ini, Jangan Berhubungan Intim
BIAN 2022 Dipusatkan di Kepri, Presiden Jokowi dan Menkes Budi Akan Hadir Langsung
Pj Bupati Kampar Titiskan PIN Polio ke Balita dan Usia Dini di Sipungguk
Pastikan Ketersediaan Sarana Prasarana, Dinkes Inhil Taja Pertemuan Update Data
Puskesmas Kotabaru Maksimalkan Upaya Penanganan Covid-19 di Keritang
Suspect Corona, Warga Asal Inhu Dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan
Tiga Pasien Reaktif Covid-19 di Inhil Diisolasi di RS Sungai Guntung
Cerita Pilu Pernikahan, Puluhan Tamu Pesta Terjangkiti Virus Corona
Kenapa Setelah Olahraga Perut Terasa Mual? Sains Jelaskan
Indonesia Terima Donasi 819.600 Vaksin Moderna dari Belanda
Kasus DBD di Riau Meningkat Terbanyak di Pekanbaru, Ini Kata Kadiskes
Efek Samping Vaksin Booster Pfizer yang Paling Umum