Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Antisipasi Varian Omicron, Sandiaga Evaluasi Daftar Negara yang Boleh Masuk RI
JAKARTA (INDOVIZKA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan pihaknya akan melakukan berbagai cara agar varian Omicorn tidak masuk ke Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah mengevaluasi kunjungan wisatawan mancanegara.
"Saya prihatin dengan varian baru Omicron ini. Oleh karena itu maka kita akan melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya pembaruan daftar negara," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (29/11).
Sandiaga menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemenko Marves dan Kementerian Luar Negeri untuk mengevaluasi pembukaan untuk wisatawan mancanegara. Upaya itu dilakukan mengingat varian Omicron menjadi perhatian dunia. Dia menyampaikan negara yang akan dievaluasi adalah negara yang mengalami lonjakan kasus COVID-19.
- 6 Manfaat Rebusan Daun Dibawah Ini Bisa Turunkan Gula Darah
- Dinkes Pekanbaru Anggarkan Layanan Kesehatan Doctor On Call
- Dinkes Inhil Gelar Pembekalan Kesehatan kepada 303 Calon Jama'ah Haji
- Dinkes Inhil Canangkan BIAN se-Kecamatan Tembilahan Hulu
- Menderita Jantung Bocor, Balita di Tembilahan Ini Butuh Bantuan
“Jumlah negara yang akan dievaluasi, adalah negara yang mengalami lonjakan kasus, baik sebelum munculnya Omicron atau sesudah munculnya Omicron. Setelah ratas yang rutin dua minggu sekali ini, akan dikeluarkan pengumumannya berdasarkan persetujuan dari ratas,” ujarnya.
Di sisi lain, Sandiaga berkata kebijakan PPKM ini diharapkan bisa mengendalikan potensi kenaikan kasus Covid-19 di tanah air di tengah kondisi VUCA atau Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity.
“Dampak terhadap kebijakan kita untuk pengendalian Covid-19 untuk Natal dan Tahun Baru pasti ada,” ujar Sandiaga.
Berdasarkan informasi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berkata varian Omicorn merupakan varian baru, tidak berhubungan dengan varian Delta. Varian yang ditemukan pertama di Afrika Selatan ini diperkirakan memiliki kemampuan menular yang sangat cepat.
“Dengan penyebaran yang sangat cepat, concern pemerintah memastikan pengendalian COVID-19 tetap rendah dan terkendali, untuk menghindari lonjakan kasus baru seperti Juli-Agustus 2021 maka akan ada kebijakan, salah satunya pembaruan daftar negara,” ujarnya.
Sandiaga menambahkan varian Omicron belum ditemukan di Indonesia. Beberapa negara yang telah mengidentifikasi kasus itu, seperti Belgia dan Hong Kong.
Dia juga meminta wisatawan nusantara harus meningkatkan protokol kesehatan, terlebih saat memasuki PPKM Level 3 yang akan berlaku pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Ia juga mengimbau seluruh pelaku sektor parekraf meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian mengantisipasi varian Covid-19 Omicron.
"Omicron berpotensi memiliki daya penyebaran jauh lebih tinggi dari Delta. Delta kita lihat sendiri pada Juli--Agustus. Begitu besar dampaknya, capai 50 ribu per hari," sambung Sandi.
.png)

Berita Lainnya
Dinkes Inhil Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan dan Pertumbuhan Pada Anak
Dinkes Inhil Buka Secara Resmi Pertemuan Koordinasi SISRUTE
Dampak Buruk Mengonsumsi Seblak secara Berlebihan
Manfaat Daun Sirih, Obati Beragam Penyakit Hingga Kecantikan
Pasien Covid -19 Bertambah Satu di Siak, dari Klaster Santri Magetan
Meski Belum Ada Kasus Polio, Dinkes Pekanbaru Ajak Masyarakat Bawa Anak Imunisasi Polio
Hari Ini Riau 195 Kasus Positif Covid-19
Dinkes Inhil Sampaikan Peran Buku KIA Dalam Menunjang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Jika Tensi & Kolesterol Anda Mendadak Naik, Buruan Minum Ini!
RSUD Arifin Achmad Siapkan 4 Ruang Isolasi Khusus untuk Pasien Corona
Kemenkes Tegaskan Varian Omicron Belum Masuk Indonesia
Cegah Stunting, Berikut Alasan Orangtua Wajib Pantau Kesehatan Anak ke Faskes