Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
WHO Ungkap Taktik Produsen Rokok Jerat Anak Muda
INDOVIZKA.COM- Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali meluncurkan kampanye anti rokok bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada hari ini, Minggu (31/5/2020).
Dalam siaran persnya, WHO menyatakan setiap tahun, sekitar 225.700 orang di Indonesia meninggal akibat merokok atau penyakit lain yang berkaitan dengan tembakau.
"Kampanye global tahun 2020 ini bertujuan untuk membantah mitos-mitos dan memberdayakan generasi muda dengan pengetahuan yang diperlukan untuk melawan taktik-taktik industri yang dirancang untuk menarik remaja agar merokok," tulis WHO.
- Dorong UMKM Tumbuh, Abdul Wahid Dengarkan Aspirasi Forum Pedagang Wisata Kuliner
- Jelang Gelar Expo UMKM, HIPMI dan YMI Audiensi Bersama PJ Bupati Inhil
- Daftar Barang Untuk Seserahan Pernikahan
- Kamu Wajib Tahu! Ini Keunggulan dan Kekurangannya Kompor listrik
- Rekomendasi Mesin Nespresso Untuk Membuat Kopi
Bertentangan dengan tren global berkurangnya penggunaan tembakau, survei nasional yang diadakan pada tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa penggunaan tembakau di Indonesia masih tergolong tinggi di kalangan dewasa dan remaja.
Prevalensi pada orang dewasa masih belum menunjukkan penurunan selama periode 5 tahun ini, sementara prevalensi merokok pada remaja usia 10-19 tahun meningkat dari 7,2% di tahun 2013 menjadi 9,1% pada 2018, peningkatan sebesar kira-kira 20%.
Data terbaru dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019 yang dirilis pada hari ini menunjukkan bahwa 40,6% pelajar di Indonesia (usia 13-15 tahun), 2 dari 3 anak laki-laki, dan hampir 1 dari 5 anak perempuan sudah pernah menggunakan produk tembakau: 19,2% pelajar saat ini merokok dan di antara jumlah tersebut, 60,6% bahkan tidak dicegah ketika membeli rokok karena usia mereka, dan dua pertiga dari mereka dapat membeli rokok secara eceran.
Data GYTS juga menunjukkan hampir 7 dari 10 pelajar melihat iklan atau promosi rokok di televisi atau tempat penjualan dalam 30 hari terakhir, dan sepertiga pelajar merasa pernah melihat iklan di internet atau media sosial.
WHO mengungkapkan sejumlah taktik licik produsen rokok dan membantah mitos-mitos di sekitarnya. Taktik-taktik industri rokok dan industri terkait untuk menjerat generasi yang lebih muda.
1. Perisa pada tembakau kunyah, shisha, dan rokok elektronik yang menarik anak-anak.
2. Promosi produk rokok dan sampel produk gratis di berbagai acara populer anak muda
3. Iklan dan penempatan produk di film dan acara TV, serta postingan berbayar yang diunggah oleh influence di media sosial.
Sumber: CNBC
.png)

Berita Lainnya
Seluruh PNS, TNI dan POLRI Wajib Laporkan Harta Kekayaan
Pendapatan Pajak di Riau Turun Drastis
Kemenko Perekonomian Tegaskan Petani Smallholder Punya Peran Strategis
Demi Beli Minyak Goreng, Masyarakat Pinjam Uang ke Bank Keliling
Abdul Wahid Minta PLN Tidak Hanya Pikirkan Skema Untung Rugi
PT APGWI Serahkan Hewan Qurban kepada Masyarakat Sekitar Daerah Operasi
Tol Pekanbaru-Dumai Masih Gratis, SK Tarif Belum Terbit
Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
Disperindagkop Riau Ungkap Penyebab Harga Cabai Meroket
Harga Sayuran Diprediksi Akan Naik Bulan Ini
Harga Gula Melambung, Bulog Rencanakan Impor 100 Ton
Haramkan Pinjaman Online yang Mengandung Riba, MUI Rekomendasikan 3 Hal