Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Abdul Wahid Minta PLN Tidak Hanya Pikirkan Skema Untung Rugi
PEKANBARU- Sebagai Perusahaan yang dipercayakan Negara untuk melayani pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat, seharusnya PLN memahami kondisi masyarakat selama wabah covid-19 ini terjadi.
Banyak yang mengalami kesulitan, bahkan ada yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Lonjakan kenaikan tagihan listrik justru memperparah kondisi psikologi masyarakat yang mengalami penurunan secara ekonomi di tengah wabah yang masih saja berlangsung.
Hal ini disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi VII asal Riau H. Abdul Wahid saat menjadi narasumber bersama Menejer PLN Area Pekanbaru Himawan Susanto di Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 1, Senin (8/6/2020).
- Dorong UMKM Tumbuh, Abdul Wahid Dengarkan Aspirasi Forum Pedagang Wisata Kuliner
- Jelang Gelar Expo UMKM, HIPMI dan YMI Audiensi Bersama PJ Bupati Inhil
- Daftar Barang Untuk Seserahan Pernikahan
- Kamu Wajib Tahu! Ini Keunggulan dan Kekurangannya Kompor listrik
- Rekomendasi Mesin Nespresso Untuk Membuat Kopi
"PLN ini perushaan yang skemanya untung rugi, tetapi sebagai perusahaan negara PLN juga harus mendahukukan pelayanan, terlebih saat wabah covid-19 memberikan dampak buruk bagi keadaan ekonomi masyarakat" terang Wahid
Sebelumnya, Himawan Susanto Menejer Area Pekanbaru menjelaskan, selama Covid-19 ini, tagihan di bulan April dan Mei tidak dilakukan pembacaan langsung di meteran, kebijakannya mengambil jumlah rata-rata dari tagihan Januari-Maret, lalu pada tagihan Juni petugas lapangan langsung membaca meteran, ternyata ada kelebihan daya yang dipakai dari perkiraan rata-rata itu. Sebab itulah tagihan Juni menjadi besar," terang Himawan
Menanggapi itu, Abdul Wahid menduga ada terjadi mis menejemen, sebab ada banyak pengaduan dari masyarakat tagihan mereka 3 kali lipat dari biasanya.
"Ada banyak sekali pengaduan, kalau peridiksi rata-rata itu naik 20-30% itu masih logis, sebab banyak bekerja di rumah, tapi ada yang mengadu biasa tagihan 1 juta, ini naik 3 juta, PLN harus cak betuk soal ini, saya menduga ada yang salah ini," terang Wahid Ketua DPW PKB Riau ini.
Wahid juga mengatakan akan mendiskusikan dengat Dirut PLN di Komisi VII
" Saya dan teman-teman Komisi VII akan mendiskusikan ini, mencari solusi dengan Dirut PLN nanti, termasuk meminta PLN memberikan pelayanan semacam diskon atau skema pengurangan tarif dan sebagainyalah, agar dapat mengobati beban masyarakat yang berat ini," tutup Wahid.
.png)

Berita Lainnya
Transaksi Bazar UMKM BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival Riau Tembus Rp3,08 Miliar
54 Tahun Sambu Group: Ditempa Semakin Tangguh, Diterpa Semakin Bertumbuh
DPMPTSP Pekanbaru Targetkan Investasi 2023 5 Triliun
Jelang Lebaran, PT PGN Tbk Pastikan Penyaluran dan Layanan Gas Bumi di 73 Kabupaten/Kota Aman
Penyaluran Kredit BRI Tumbuh 9,74 Persen hingga Akhir September
Harga BBM Resmi Naik, Puluhan Pengendara Serbu SPBU Sungai Beringin
Pemprov Riau Alokasikan Anggaran Rp1,3 Miliar untuk Pasar Murah
Omzet Pedagang Keliling di Tembilahan Menurun Akibat Corona
500 Ton Beras Impor Masuk Indonesia, Bulog Jamin Cadangan Beras Pemerintah Aman Hingga Pasca Lebaran
Harga TBS Sawit Plasma di Riau Turun Minggu ini
Fitra Riau Rilis Indeks KIA, 7 Daerah di Riau Masuk Kategori Rendah Indeks Keterbukaan Informasi Anggaran
Pasca Tahun Baru 2020, Disperindag Inhil Antisipasi Harga Bahan Pokok Melonjak