Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Parah, Rupiah Terseret ke Zona Merah
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan sore ini terjungkal ke zona merah bila dibandingkan dengan pembukaan pagi.
Mengutip Bloomberg, Senin, 8 Juni 2020, rupiah ditutup melemah ke posisi Rp13.885 per USD dibandingkan perdagangan sebelumnya di Rp13.872 per USD. Gerak rupiah melemah hingga 7,5 poin atau setara 0,05 persen ke posisi Rp13.885 per USD.
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp13.872-13.986 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 0,14 persen.
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Sedangkan menilik data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan di posisi Rp13.672 per USD. Sementara berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia atau Jisdor, rupiah diperdagangkan di posisi Rp13.956 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra sebelumnya memprediksikan hari ini kemungkinan sentimen positif masih akan mendorong penguatan aset-aset berisiko.
"Data tenaga kerja AS, Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran Mei, yang dirilis Jumat malam, yang hasilnya di luar dugaan lebih bagus dari proyeksi, menjadi faktor pemicu baru pembelian aset-aset berisiko," ujar Ariston, dikutip dari Antara, Senin, 8 Juni 2020.
Data NFP AS per Mei menunjukkan pertambahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan sebesar 2,5 juta orang, padahal sebelumnya para analis memperkirakan terjadi pengurangan sebesar 7,7 juta. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 13,3 persen, dari sebelumnya 14,7 persen.
Menurut Ariston, data tenaga kerja AS yang lebih baik tersebut karena kebijakan AS yang sudah mulai membuka perekonomiannya meskipun masih terkena wabah.
"Pasar pun masih berekspektasi positif terhadap upaya pembukaan ekonomi di negara-negara pandemi yang lain," katanya. (*)
medcom
.png)

Berita Lainnya
23 Ribu UMKM Riau Terima Bantuan Pusat Sebesar Rp2,4 Juta
Pemprov Riau Alokasikan Anggaran Rp1,3 Miliar untuk Pasar Murah
Pengusaha Karbon Nyatakan Minat Berinvestasi di Riau, Pemprov Siapkan Langkah Strategis
Jamin Stok Beras, Pemprov Koordinasi dengan Sumbar dan Sumsel
Dampak Virus Corona, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Melambung
Tak Langgar Aturan, Angkringan UMKM Kini Hidupkan Malam Jalan Hangtuah
Anggaran Pemulihan Ekonomi Riau Capai Rp326 Miliar
Dua Nama Calon Komut Bank Riau Kepri Diteruskan ke OJK
Tercatat 4.000 Warga Pekanbaru Alami Miskin Ekstrem
Pembelian Bahan Pangan di Inhil Dibatasi, Berikut Penjelasannya
3 BUMN Cari Karyawan Banyak Posisi Mulai SMA SMK Sarjana, Daftar Online Sekarang
OJK Catat 7,19 Juta Investor Pasar Modal per 2021, Setengahnya Generasi Milenial