Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Pemerintah Cairkan BLT UMKM Rp2,4 Juta Tahap II Pekan Ini
INDOVIZKA.COM- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan pemerintah akan mulai mencairkan bantuan presiden (banpres) produktif tahap II untuk UMKM pekan ini. Bantuan yang akan diberikan adalah uang tunai sebesar Rp2,4 juta per penerima.
Teten menjelaskan pemerintah akan menyalurkan banpres produktif tahap kedua untuk 3 juta UMKM. Ia bilang dana yang dibutuhkan sudah cair dari Kementerian Keuangan.
"Kami minggu ini pun sudah mulai menyalurkan untuk 3 juta berikutnya. Anggaran juga sudah kami terima dari Kementerian Keuangan, karena itu sudah bisa kami jalankan," ungkap Teten dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (7/10).
- Ketua Tim Jargas Sebut Kado Ultah ke-26 Pelalawan Dapat Tambahan Kuota 3.076 Jaringan Gas dari APBN
- Aktif Kembali Bumdes Jaya Bersama setelah Fakum Hampir 7 Tahun
- Wabup Husni Tamrin Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025
- Pemerintah Kabupaten Pelalawan Melaksanakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri 1446 H
- Pemkab Pelalawan Sediakan Bantuan Penyebrangan Roda Dua Gratis Melintasi Banjir Jalan Lintas Timur
Sejauh ini, pemerintah telah menyalurkan banpres produktif untuk 9 juta UMKM. Total dana yang dikucurkan sekitar Rp21 triliun.
Dengan tambahan 3 juta UMKM di penyaluran tahap II, maka total UMKM yang akan mendapatkan banpres produktif sebanyak 12 juta UMKM. Dengan demikian, total dana yang akan dikeluarkan pemerintah sekitar Rp28 triliun.
Selama proses penyaluran banpres produktif ini, Teten mengaku ada beberapa kendala. Bahkan, pemerintah sempat hampir salah sasaran.
"Ada kejadian di mana ada 500 (UMKM) yang sudah lolos salah sasaran, sehingga kami bekukan, tidak jadi kami transfer karena ternyata tidak memenuhi syarat," ujar Teten.
Teten menyatakan penyaluran banpres produktif dilakukan melalui PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI. Sebelum disalurkan, pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dukcapil memeriksa identitas calon penerima terlebih dahulu.
Di sini, BRI dan BNI juga ikut melakukan pengecekan kepada calon penerima. Manajemen memanggil seluruh calon penerima untuk memastikan data mereka.
"Tapi BRI dan BNI (sebelum mentransfer) juga mengecek lagi, mereka akan memanggil, melihat di lapangan (untuk memastikan) apakah memang ada usaha mereka, karena ini bukan untuk pengangguran," jelas Teten.
Sebagai informasi, pemerintah menyiapkan anggaran untuk penanganan pandemi virus corona sebesar Rp695,2 triliun. Dana itu dialokasikan untuk berbagai sektor.
Rinciannya, untuk bansos sebesar Rp203,9 triliun, UMKM sebesar Rp123,46 triliun, insentif usaha Rp120,61 triliun, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah Rp106,11 triliun, kesehatan Rp87,55 triliun, dan pembiayaan korporasi Rp53,55 triliun.
.png)

Berita Lainnya
Memahami Perbedaan Karantina dan Isolasi Covid-19
Indonesia Hemat Rp13 Triliun dari Kerja Sama Bilateral Vaksin Covid-19
Kakorlantas Tegaskan Samsat Berbasis Digital Permudah Warga Bayar Pajak Kendaraan
Menaker Sudah Tak Lihat 'Hilal' Anggaran BLT Subsidi Gaji
3 Jurus Airlangga Hartarto Perkuat Ketahanan Energi
Ini Logo dan Makna Maskot HPN 2022 di Sulawesi Tenggara
Pusat Sebut Dua Positif Covid-19, Riau Ngaku Masih Satu
Update Kasus Corona di RI: 12.071 Positif, 2.197 Sembuh, 872 Meninggal
Tunjangan Kinerja TNI Naik 80 Persen Tahun Depan
Tiba di PN Jaksel, Begini Penampakan Ferdy Sambo Jelang Sidang Perdana
Komdigi Bekukan Sementara Izin TikTok, Terkait Dugaan Monetisasi Ilegal
Mendes PDTT: Dana Desa Bisa Dipakai Untuk Pencegahan Covid-19