Pilihan
Kapolda Riau Perintahkan Razia Tempat Hiburan Malam
Pasca Pilkada Serentak, Isu Musdalub Berhembus di Tubuh Partai Golkar Riau?

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Hasil buruk diraih Partai Golkar Provinsi Riau pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akhir 2020 lalu. Dari 9 daerah yang menggelar pilkada Golkar hanya meraih kemenangan di dua daerah yakni Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
Khusus di Indragiri Hulu, kemenangan yang diraih calon yang diusung Golkar masih digugat pasangan calon lain di Mahkamah Konstitusi (MK).
Hasil pilkada 2020 lalu membuat kader kecewa. Sebab selama ini Riau memang dikenal sebagai lumbung suaranya partai beringin tersebut.
Baca: Golkar Riau Akui Kalah di 7 Pilkada, Ini Faktor Penyebabnya
Kini beredar kabar adanya desakan evaluasi besar-besaran di tubuh Partai Golkar Riau yang saat ini diketuai oleh Syamsuar, Gubernur Riau.
Bahkan, beberapa isu beredar, hasil buruk tersebut bakal berimbas pada dilakukannya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub). Benarkah?
Terkait kabar tersebut ketika dimintai pendapatnya salah seorang kader senior Partai Golkar Riau, Masnur mengakui banyak kader dan pengurus di Partai Golkar di Provinsi Riau yang kecewa dengan hasil Pilkada 9 Desember 2020 lalu.
Baca juga: Masnur: Saya Meneteskan Air Mata ketika Golkar di Riau Tumbang
Akan tetapi mantan anggota DPRD Riau itu mengatakan dirinya sampai saat ini tidak ada mendengar isu Musdalub tersebut diinternal partai.
"Sejauh ini saya belum ada mendengar isu Musdalub tersebut. Memang dari kawan-kawan banyak yang kecewa. Yang terpenting adalah bagaimana perbaikan Golkar ke depan. Bagaimana pak Syamsuar sebagai ketua DPD I sudah bisa melakukan langkah-langkah evaluasi, penguatan konsolidasi, dan rekonsiliasi," kata Masnur kepada INDOVIZKA.com, Sabtu (16/1/2021).
Ia menambahkan, jika memang ada friksi-friksi yang terjadi antara kelompok-kelompok di Golkar, hal tersebutlah yang harus dilakukan secepatnya adalah konsoliasi dengan berlandaskan evaluasi.
"Inilah harapan kawan- kawan dilakukan. Saya mengimbau Golkar bisa ditata ulang untuk perbaikan ke depan. Kita sudah lihat sendiri, publik memahami, ada hal sesuatu yang membuat kita jatuh. Suara Golkar tumbang di lumbungnya Riau. Makanya perlu dilakukan. Saya memang tak dengar isu Musdalub itu, tapi banyak kawan-kawan kader yang meminta rekonsiliasi," cakapnya lagi.
Baca: Kader Menang Pilkada Diusung Partai Lain, Masnur: Jangan Panggil Lagi Jika Ingin Golkar Bermarwah
Politisi asal Kampar itu menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap kader pasti menginginkan menjaga kebersamaan. Jika terjadi berbeda pandangan itu hal biasa, tapi Golkar adalah partai besar, dan solusinya harus rekonsiliasi terlebih dahulu.
"Kalau saya menengok, kawan-kawan belum mendorong untuk (Musdalub) itu, tapi mereka mendorong bagaimana perbaikan Golkar ke depan. Dari analisa yang ada, memang ada yang perlu dibenahi, kalau dilakukan, Golkar pasti bisa membangun kembali Partai Golkar," tukasnya.***
Berita Lainnya
Soal Dana Kunker ke Luar Negeri, Ketua DPRD Riau Sebut Bisa Digeser untuk Kegiatan Lain
Kekuatan Kader dan Tokoh, Abdul Wahid: Modal Besar Manajerial Partai
Dr H Zulkarnain Kadir SH MH: PPP Tempat Saya Ingin Pulang
5 Tokoh Perempuan Maju Pilkada Serentak 2020 di Riau
Kader Minta Polemik Irvan Herman Dihentikan, Fokus Besarkan PAN di Riau
Kemenangannya Digugat, Koalisi Sukiman - Indra Gunawan Yakin MK Profesional
Di Tengah Pandemi Corona, KPU Riau Tunggu Arahan Pusat Soal Tahapan Pilkada
Angkatan Muda Golkar Riau Bagikan 50 Sembako kepada Masyarakat Pekanbaru
Bupati Catur Sugeng Resmi Jadi Ketua DPC PKB Kampar
170 Kepala Daerah Terpilih Dilantik 26 Februari Secara Virtual
Jawab Tudingan Amien Rais, PDI Perjuangan Tegaskan Masa Jabatan Presiden 2 Periode sudah Ideal
Demokrat Riau Datangi Kanwil Kemenkumham, Serahkan AD/ART Partai dan Tegaskan KLB Sibolangit Abal - Abal