Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Airlangga Klaim Pemulihan Ekonomi Sudah On Track
Jakarta (INDOVIZKA) - Pemerintah mengatakan sinyal positif pemulihan ekonomi nasional telah terlihat di Triwulan IV-2020. Meskipun Ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar -2,07% di tahun 2020, namun pada triwulan IV-2020 hanya terkontraksi sebesar -2,19% (yoy) yang artinya membaik dari triwulan sebelumnya.
“Angka ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sudah on track. Perbaikan kondisi ini tentu saja tidak terlepas dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pada akhir pekan lalu.
Airlangga menuturkan pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 1,76% (yoy). Realisasi Program PCPEN sebesar Rp 579,78 triliun dan realisasi APBN yang mencapai 94,6% berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan konsumsi.
Hal ini mengakibatkan konsumsi rumah tangga hanya terkontraksi sebesar -3,61% (yoy) yang berarti tumbuh positif sebesar 0,49% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya.
Di saat yang sama, produsen merespon perbaikan permintaan domestik dengan meningkatkan investasi, sehingga PMTB Triwulan IV hanya terkontraksi sebesar -6,15% (yoy), lebih baik dibandingkan Triwulan sebelumnya -6,48% (yoy).
“Berbagai sektor usaha mulai mengalami perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik. Disaat yang sama, optimisme pemulihan permintaan global juga mendorong peningkatan sektor usaha dalam negeri, seperti industri pengolahan dan pertanian,” tambahnya.
Di sisi lain industri pengolahan hanya terkontraksi -3,14% (yoy) dan pertanian tumbuh 2,59% (yoy). Kontributor penggerak industri pengolahan adalah industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang tumbuh 8,45% (yoy) akibat peningkatan permintaan produk-produk kebersihan dan kesehatan.
Selain itu, industri makanan dan minuman juga tumbuh 1,66% (yoy) didukung oleh peningkatan produksi padi dan kenaikan permintaan CPO. Di sisi lain, Industri Logam Dasar juga tumbuh 11,46% karena meningkatnya permintaan ekspor terutama pada komoditas feronikel.
“Masyarakat yang sudah terbiasa dengan pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari membuat sektor informasi dan komunikasi tumbuh positif di sepanjang tahun 2020. Selain itu, secara spasial, beberapa daerah telah mengalami perbaikan, seperti wilayah Sulawesi, Maluku & Papua. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan ekspor seiring dengan kenaikan harga komoditas global sehingga menunjukkan pertumbuhan yang positif,” ucapnya.
Kemudian, di sektor pasar modal dan keuangan, IHSG dan Rupiah juga sudah kembali menguat. Seiring dengan hal ini, terjadi peningkatan leading indicator PMI dan indeks keyakinan konsumen serta surplus neraca perdagangan yang mencapai US$ 21,74 miliar pada tahun 2020 atau tertinggi sejak tahun 2011.
.png)

Berita Lainnya
Donorkan Plasma Konvalesen, Golkar: Itu Keterbukaan Menko Airlangga untuk Penyelamatan Jiwa
Dinobatkan Jadi Koruptor Termuda, Warganet Gempur Instagram Nur Afifah Balqis
Akibat Stok Beras Menumpuk di Bulog Negara Berpotensi Rugi Rp 1,25 Triliun, DPR: Tidak Ada Alasan Impor
Usulan Calon Kapolri Diserahkan Mensesneg, DPR akan Panggil Listyo Sigit Pekan Depan
Warga Resah Karena Napi Berulah Usai Bebas, Kemenkumham Didesak Tanggung Jawab
Kisah Haru Agus Mencuri Demi Hidupi Ibu Divonis Bebas,Jaksa Agung Menitikkan Air Mata
Aturan Lengkap Perjalanan saat Nataru 2021, Wajib Vaksin
Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 Resmi Diumumkan, Simak Link Berikut Ini!
KPK Tegaskan Pengembalian Uang Korupsi Tak Hapus Pidana
Rotasi Polri, Kapolda Kalimantan Utara Diganti
DPR Minta Jumlah Penerima Bantuan UMKM Ditingkatkan Jadi 24 Juta
Akhirnya! Gaji ke-13 PNS Cair Agustus