PT GSI Bersedia Perbaiki Kuburan Rusak dan Rumah Warga yang Retak


PELALAWAN (INDOVIZKA) - Sejumlah manajen PT Gelombang Seismik Indonesia (GSI) turun ke Desa Padang Luas, Kecamatan Langgam, Selasa (15/12/2020) kemarin. Kunjungan delegasi perusahaan tersebut untuk meninjau secara langsung adanya kerusakan rumah warga, pemakaman hingga air sumur mengering, yang dihubung-hubungkan dengan aktivitas pengeboran survei seismik di wilayah Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Kunjungan ini disambut hangat oleh Kepala Desa Padang Luas, Munir dan sejumlah perangkat desa dalam sebuah pertemuan singkat. Turut serta Kapolsek Langgam mendampingi pertemuan sekaligus disusul melakukan pengecekan kuburan yang ambrol di lapangan.

Humas PT GSI Hasiolan Raja Gukguk, kepada INDOVIZKA.com, Rabu (16/12/2020) mengatakan kunjungan ini sebagai respon pihak perusahaan tentang adanya laporan dari masyarakat Desa Padang Luas.

Ia belum bisa memberikan kesimpulan terkait sejumlah pemakaman yang ambrol diduga aktivitas pengeboran survei seismik yang dilakukan PT GSI di wilayah Kecamatan Langgam. Hanya saja lantaran mereka melakukan aktivitas kerja di sini pihak perusahaan bersedia memperbaiki sejumlah pemakaman yang rusak.

"Belum bisa kita simpulkan apakah pemakaman ini rusak lantaran aktivitas kita, soalnya tanah di sini labil. Akan tetapi kita bersedia memperbaikinya. Sebab kita kerja di sini dan punya tanggung jawab kepada masyarakat," tegasnya.

Untuk rumah yang retak-retak jika dia terbukti diakibatkan aktivitas pengeboran pihak perusahaan kata Hasiolan bersedia untuk memperbaiki kembali. Namun sekali lagi pihaknya bakal menguji dan melakukan pendataan ikwal adanya sejumlah warga yang retak-retak tersebut.

Untuk diketahui sebutnya, PT GSI sebelum melakukan proyek pengeboran survei seismik terlebih dulu mendokumentasikan rumah-rumah warga dengan cara memfoto-foto. "Sebelum kita kerja, seluruh rumah warga kita foto-foto. Nanti kita bandingkan dengan yang sekarang, jika ia mengarah ke aktivitas pengeboran, kita perbaiki," jelasnya.

Sementara untuk sumur bor, pihaknya mengaku agak teledor. Dimana sambung Hasiolan sebelum dimulai aktivitas proyek pengeboran PT GSI tidak melakukan pendataan terhadap sumur-sumur bor milik warga. "Namun demikian kita siap perbaiki jika ada sumur bor warga yang rusak," tandasnya.

Di tempat terpisah Kepala Desa (Kades) Padang Luas, Munir ketika dihubungi membenarkan adanya, kunjungan sejumlah manajemen PT GSI ke Desa Padang Luas. Kunjungan itu, menyaksikan adanya pemakaman yang ambrol, dan rumah warga retak-retak.

"Iya, kemarin orang PT GSI turun ke mari, melakukan peninjauan, terkait peristiwa yang dialami Desa Padang Luas. Pertemuan sebentar, tapi mereka tidak ada membicarakan bakal memperbaiki terhadap peristiwa ini," tandasnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat di Desa Padang Luas, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau mulai resah akibat eksploitasi pengeboran survei seismik di wilayah tersebut. Pasalnya, sejumlah bangunan rumah warga mulai retak-retak diduga akibat getaran mesin pengebor menembus perut bumi.

Tidak itu saja, sejumlah pemakaman warga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) rusak, tanahnya pun ambrol. Bahkan air sumur bor milik warga setempat mulai menghilang. Peristiwa yang tidak diinginkan warga ini terjadi sejak dua pekan terakhir.

Sebagai data tambahan, PT GSI ini merupakan salah satu mitra kerja PT EMP Bantu. Tugasnya adalah melakukan survei pengeboran seismik, di tiga Kabupaten di Riau, termasuk di Kabupaten Pelalawan.***






Tulis Komentar