Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Airlangga Ungkap Gambaran Ekonomi RI Mulai Pulih: Polanya V-Shape
Jakarta (INDOVIZKA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan gambaran kondisi ekonomi Indonesia terkini secara keseluruhan. Menurutnya, sedikit demi sedikit, ekonomi Indonesia mulai membaik.
"Secara keseluruhan, kita melihat indeks keyakinan konsumen naik walaupun kemarin dari bulan Desember turun sedikit," kata Airlangga dalam wawancara khusus di program kabar pasar TvOne, Senin (22/2/2021).
Kemudian, Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan bahwa Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia sudah naik. Untuk diketahui indeks tersebut pada januari 2021 tercatat sebesar 52,2 atau naik dari Desember sebesar 51,3.
Selain kenaikan indeks tersebut, Airlangga melanjutkan bahwa proyeksi dari berbagai lembaga internasional seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF bahwa perekonomian Indonesia akan pulih.
"Forecast menunjukkan bahwa pemulihan perekonomian kita bentuknya diperkirakan V-Shape," kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
Tak hanya itu, sambung dia, indikator lainnya juga terlihat di pasar modal bahwa IHSG sudah kian membaik seperti sebelum pandemi COVID-19. "Bahkan sudah di atas 6000," imbuhnya.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga terus menguat seperti sebelum terjadi pandemi. "Sehingga indikator yang ada, juga net inflow capital sudah masuk," katanya.
Airlangga juga mengingatkan bahwa aturan turunan dari UU Cipta Kerja sudah rampung. Diharapkan investasi bisa masuk dan menumbuhkan lapangan kerja.
"Hampir seluruh PP dan Perpres sudah diundangkan, dan tentunya implementasi (kebijakan) melalui OSS (Online Single Submission) diperkirakan dalam waktu 4 bulan ke depan," tutupnya.
Airlangga Hartarto sebelumnya masih meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 bisa kembali tumbuh positif. Perkiraannya masih sama seperti yang disampaikannya tahun lalu, yakni tumbuh 4,5 hingga 5,5 persen.
"Proyeksi ini sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF,” tutur dia, Rabu (17/2/2021).
Untuk bisa mencapai pembalikan ekonomi dari resesi yang terjadi sepanjang 2020, dia menekankan COVID-19 harus mampu dikendalikan. Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu ekonomi Indonesia terkontraksi hingga minus 2,07 persen.***
.png)

Berita Lainnya
Vaksin Sinovac Halal, MUI Susun Fatwa Lengkap Setelah Hasil Final BPOM
Pansel KPU Bawaslu Dikritik Tak Independen, Setneg: Sudah Sesuai Undang-Undang
Korban Tewas Gempa Sumbar Terus Bertambah, 6.002 Jiwa Mengungsi
Abdul Wahid Sebut RUU Provinsi Riau Merupakan Otonomi Khusus Bagi Riau
Sebanyak 5.816 Orang Siap Menjadi Relawan Covid-19
Ternyata Kuota Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Cuma untuk 116 Ribu Orang
DPR Pilih Mokh Najih sebagai Ketua Ombudsman RI, Berikut Daftar Komisionernya
Basarnas Siapkan 3.800 Personel Untuk Libur Tahun Baru dan Natal
BKN: SK Pengangkatan Honorer Jadi PPPK Terbit 1 Januari 2021
Kapan Puncak Kasus Covid-19 di Indonesia? Ini Kata Ahli
Sah, KH Yahya Cholil Yaqut Ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026
Pemerintah Hapus Cuti Bersama Natal-Tahun Baru, Warga Diimbau Tak Pulkam