Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Covid-19 Melejit, DPRD Pekanbaru Belum Terpikir Gunakan Hak Interpelasi
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Saat ini kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru kian hari semakin bertambah 'gila-gilaan'. Hingga 26 April 2021 sudah 42.308 orang di Riau yang terinfeksi virus asal Wuhan, China ini.
Sebagai ibu kota provinsi, Pekanbaru menjadi daerah yang paling banyak terdapat kasus Covid-19. Sejauh ini di Pekanbaru sudah 20.064 orang yang terinfeksi virus Corona.
Meski kasus Corona di Pekanbaru tidak terkendali, DPRD Kota Pekanbaru menyatakan hingga kini belum berminat menggunakan hak interpelasi.
Sebagaimana diketahui, Hak Interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
"|Tak sampai disitulah (menggunakan hak interpelasi) dan belum berpikir untuk menggunakannya, tentu secara persuasif DPRD akan panggil kembali pihak Pemko Pekanbaru untuk mempertanyakan apa yang sudah dilakukan," cakap Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani, Selasa (27/4/2021).
Lanjut Hamdani saat ini tim Satgas Covid-19 Pekanbaru sudah melakukan beberapa kebijakan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 seperti membubarkan tempat-tempat kerumunan dan menerapkan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah zona merah Covid-19.
"Ini merupakan salah satu bentuk untuk menjaga keselamatan warga, untuk laporan secara administratif dan apa saja langkah-langkah yang sudah diambil oleh Pemko nanti akan panggil khusus," jelasnya.
Sementara itu Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengungkapkan keprihatinannya tentang terus naiknya kasus Covid-19 di Pekanbaru. Dia menegaskan bahwa saat ini tidak ada cara lain untuk mengalahkan Covid-19 kecuali dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau pemerintah sudah melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan vaksin. Kami minta bantu masyarakat mari terapkan protokol kesehatan, karena gak ada cara lain," jelasnya.
Lanjut Ayat, dirinya mencotohkan beberapa negara maju yang memiliki kemampuan medis yang sangat baik. Dia mengatakan Turki dan Inggris yang memiliki kehebatan dalam dunia medis ikut 'ambruk' dihantam Covid-19. "Bahkan varian baru yang berbahaya kan dari Inggris, padahal Inggris inikan hebat," tutupnya.***
.png)

Berita Lainnya
Besok BRK Resmi Launching ke Syariah, Wapres Ma'aruf Tiba Hari Ini
Realisasi Pembersihan Sungai Batang, Masyarakat Ingatkan Pemerintah Jangan Bermain Kata-Kata
Pelabuhan Tujuan ke Batam Dikabarkan Ditutup, Tim Gugus Covid 19: Belum Ada Intruksi
Warga TNTN Menolak Ajakan Demo Ketua AMMP
Cair Rp5,8 Miliar, 24 OPD Pemprov Riau Terima TPP
LKJ Raja Ali Kelana 2023 Dimulai
Satpam LAM Pekanbaru Teror Rumah Muspidauan karena Takut Kehilangan Pekerjaan
Dinas PUPR Pekanbaru Catat Ada 370 Kilometer Jalan Rusak
Kerumunan Massa di Pusat Perbelanjaan Giant Panam, Polisi Pulangkan Pengunjung
Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030 Resmi Dilantik, Ketua DPRD Inhil Ucapkan Selamat dan Sampaikan Sejumlah Pesan
Kades Mahroni : Hanya H Dani Anggota DPRD Riau yang Berkunjung ke Batu Ampar Sepanjang 2020
Pj Gubri Terima Kunjungan Menteri Kelantan Malaysia, Bahas Pengembangan Ekonomi Syariah dan Pendidikan