Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Gara-gara Natuna, PA 212 Minta Jokowi Copot Menhan Prabowo
INDOVIZKA.COM -- Ketua Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis menyebut Presiden Joko Widodo sudah sepatutnya segera mencopot jabatan Menteri Pertahanan yang saat ini diemban oleh Prabowo Subianto.
Anjuran ini diungkap Damai lantaran Prabowo dinilai tak memiliki kebijakan yang sejalan dengan Jokowi soal konflik yang terjadi antara China dan Indonesia di perairan Natuna.
"Sebaiknya Jokowi copot segera Praboso Subianto sebagai Menhan, gantikan dengan yang sejalan dengan kebijakan beliau sebagai Presiden dan Panglima Tertinggi," kata Damai, dilansir dari CNNIndonesia, melalui pesan singkatnya, Rabu (8/12).
Prabowo menurut Damai telah mengambil langkah yang amat berbeda dari Jokowi yang tidak mau berkompromi dengan negara yang melakukan pelanggaran batas.
Sementara sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo menurutnya justru mendiamkan pelanggaran batas teritorial RI oleh China dengan menyebut China sebagai negara sahabat.
"Menunjukkan perbedaan kebijakan yang amat prinsip atau frontal bertentangan dengan langkah presiden RI Jokowi," kata dia.
Prabowo sebelumnya memang sempat mengatakan akan menempuh jalan yang baik terkait konflik di Natuna tersebut.
"Saya kira ada solusi baik. Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat," ujar Prabowo usai rapat di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).
Sikap dan ucapan Prabowo berkebalikan dengan sikap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Retno telah memanggil Dubes China di Jakarta untuk memberikan nota protes terhadap klaim Natuna.
Retno menyebut kapal-kapal nelayan China menerobos Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang telah diakui United Nations Convetion on the Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982.
Sementara itu Jokowi menyebutseluruh pernyataan pejabat pemerintahan yang berkaitan dengan kapal-kapal dan klaim China atas perairan Natuna sudah sangat baik. Jokowi menegaskan tak ada tawar-menawar mengenai kedaulatan dan teritorial negara Indonesia.
"Seluruh statement yang disampaikan sudah sangat baik, bahwa tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna 'Penetapan RPJMN 2020-2024', di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1).
(tst/gil)
.png)

Berita Lainnya
Daftar 6 Perusahaan BUMN Punya Utang Segunung, Ada yang Rp500 Triliun
Sejak Awal 2021 Indonesia Diterjang 197 Bencana, Sebabkan 184 Orang Meninggal
Indonesia Berharap Malaysia Komitmen Lawan Diskriminasi Sawit di Pasar Global
Kepala BNPB Minta Warga Ikuti Info Semeru dari Pemerintah Agar Tak Termakan Hoaks
Telkomsel Hadirkan Banyak Promo Menarik di RAFI 2021, Intip Yuk
Besok Cair, Segini Besaran Gaji Ke-13 yang Bakal Diterima PNS
Cerita Qoriah Internasional Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJY-182
Risma Janji Bangun Rusun Untuk Para Tunawisma
Pemerintah akan Bedakan Izin Usaha Investasi Berisiko Tinggi
Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Terbentur Pembebasan Lahan
Rekor Baru, 1.190 Pasien Corona Dinyatakan Sembuh Hari Ini
Minat Daftar PPPK 2022, Simak Dulu Besaran Gaji Berikut Ini