Akhir Juni, Riau Targetkan Serapan APBD Capai 40 Persen


PEKANBARU (INDOVIZKA) - Pemprov Riau menargetkan penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada akhir Juni mendatang ditargetkan mencapai sebesar 40 persen.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau Masrul Kasmy mengatakan daerah hasil evaluasi pelaksanaan APBD 2021, semua satuan kerja menyatakan akan meningkatkan penyerapan anggarannya masing-masing.

“Dari laporan masing-masing organisasi perangkat daerah [OPD], rata-rata optimistis penyerapan anggaran bisa di angka 40 persen akhir bulan ini. Nanti akan kami tunggu hasilnya di bulan Juli,” ujarnya, Selasa (15/4/2021).

Masrul menyebutkan dari laporan yang diterima pihaknya, saat ini angka penyerapan APBD Riau sudah di posisi 33 persen untuk realisasi fisik, sedangkan untuk realisasi keuangannya saat ini sudah di posisi 20,1 persen.

Menurutnya saat ini kendala penyerapan anggaran yang disampaikan yaitu di masalah penyelesaian dokumen pelelangan serta pelaporan.

Karena itu pihaknya meminta kepada semua satuan kerja, agar dapat meningkatkan realisasi anggaran masing-masing, misalnya dengan menyiapkan dokumen lelang sehingga proses lelang dapat dijalankan.

“Gubernur sudah menetapkan target penyerapan APBD sebesar 40 persen di akhir semester pertama ini. Kami berharap semua dapat membenahi kendala yang ada termasuk pergeseran anggaran,” ujarnya.

Sebelumnya Pemprov Riau telah menjalankan sejumlah upaya untuk mendongkrak pergerakan ekonomi daerah sehingga mampu mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I/2021.

Asisten II Bidang Perekonomian Setdaprov Riau Evarefita menjelaskan pihaknya optimistis pertumbuhan positif ini akan terus berlanjut ke kuartal selanjutnya.,sehingga mampu mendorong peningkatan ekonomi secara nasional sesuai harapan Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah menjalankan sejumlah langkah yang menunjukan hasil positif pada pertumbuhan ekonomi Riau di kuartal I-2021 yaitu tumbuh 0,4 persen. Kami terus menjalankan effort ekonomi dalam hal realisasi belanja pemerintah pada APBD tahun ini," ujarnya.

Beberapa strategi yang dijalankan, antara lain mendorong perkembangan sektor UMKM lokal ke arah digital, yaitu memanfaatkan marketplace dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemprov Riau.

Apalagi, untuk pengadaan di bawah Rp50 juta saat ini sudah diarahkan melalui platform digital tersebut. Selain itu, Pemprov Riau juga melihat peran positif dari kenaikan angka ekspor terutama dari sektor pengolahan dan pertanian perkebunan.

Untuk itu pemda akan terus berupaya mendorong investasi dan pembukaan lapangan kerja yang dapat meningkatkan perkembangan sektor unggulan tersebut.

Evarefita juga berharap dengan upaya mendorong penghiliran komoditas kelapa sawit di Riau, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah dapat terus terjaga di tengah masa pandemi Covid-19. Kemudian untuk sektor pertambangan, menurutnya saat ini cukup sulit diharapkan untuk dapat mendongkrak ekonomi setempat.

"Seperti kita ketahui juga angka Covid-19 di Riau cukup tinggi, ini hal yang perlu diantisipasi agar pergerakan ekonomi tetap dapat berjalan positif dengan berbagai upaya yang terus dijalankan pemerintah seperti vaksinasi," ujarnya.**

 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar