Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Massa Hadang Tim Eksekutor dari Kejari Pelalawan dan DLHK Riau
INDOVIZKA.COM - Hampir seribuan warga Desa Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang bekerja di PT Peputra Supra Jaya (PSJ) maupun menjadi anggota Koperasi Gondai Bersatu melakukan aksi penghadangan terhadap tim eksekutor dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan, Penegakan Hukum (Gakkum) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau.
Melihat situasi yang mulai memanas dan mengantisipasi terjadinya konflik di lapangan, Kapolres Pelalawan mengajak perwakilan Warga Masyarakat yakni Batin Pelabi, Lembaga Adat Melayu Bandar Petalangan dan juga Ketua Majelis Kerapatan Melaju Riau, Tim Pembela Hukum (PH) yang mewakili Koperasi Gondai Bersatu, Humas PT PSJ serta ribuan warga masyarakat yang telah berkumpul beberapa hari sebelumnya.
"Kami sudah hampir tiga hari disini, tinggal ditenda yang sengaja kami dirikan untuk mengantisipasi kedatangan tim eksekusi," ungkap salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya pada media ini, Senin (13/1/2020).
- Pemprov Riau Diminta Serius Berantas Judi Online
- APBD 2025 Diisukan Defisit, Fraksi PKB: Tak Masalah Jika Demi Kepentingan Masyarakat
- Tabligh Akbar di Tembilahan, UAS Sampaikan Dukungan untuk Paslon Bermarwah dan Fermadani
- Targetkan Rampung Akhir November, DPRD Riau Percepat Pembahasan RAPBD 2025
- Kepala Sekolah SD dan SMP Banyak Dijabat Plt, Begini Kata Disdik Pekanbaru
Sedangkan tim eksekutor terdiri dari Kejari yang diwakili Kasie Pidum, Gakkum DLHK untuk duduk bersama melakukan mediasi, mencari jalan keluar atas permasalahan terbitnya surat penetapan dari Mahkamah Agung (MA) Nomor 1087/Pidum LHK/2018 tanggal 17 Desember 2018 atas gugatan PT Nusa Wana Raya (NWR).
Dalam mediasi tersebut, berlangsung alot dan terjadi diskusi yang cukup lama yang akhirnya memutuskan pihak eksekutor hanya akan membacakan Surat Keputusan Penetapan MA yang isinya memenangkan PT NWR atas kepemilikan lahan seluas 3832 Ha yang dikuasai PT PSJ dan Koperasi Gondai Bersatu.
"Untuk penetapan patok atau plang tanda akan ditunda hingga dicapai kesepakatan dalam mediasi lanjutan yang akan digelar secepatnya," ujar Kapolres Pelalawan AKBP Hasyim Rusahondua.
Pantauan di lokasi terlihat seribuan warga masyarakat yang terbagi di beberapa titik pengamanan pemantauan berkumpul baik di dalam tenda yang didirikan maupun berjaga diluar tenda serta juga terlihat spanduk yang bertebaran bertuliskan penolakan kedatangan tim eksekusi.
Begitu mediasi selesai terlihat warga mulai meninggalkan lokasi dengan wajah yang terlihat lelah. Ada beberapa warga yang masih bertahan di lokasi untuk mengawasi pergerakan tim eksekusi dan dari pihak PT NWR.**
Berita Lainnya
Hitung Kerugian Negara, Penyidik dan Tim Ahli Turun ke Proyek Jalan di Kampar
Untuk Mewujudkan Swasembada Pangan, Pj. Bupati Indragiri Hilir Tanam dan Panen Padi Bibit Unggul Lokal
Waspada! Harimau Berkeliaran tak Jauh dari Pemukiman Warga Ukui Pelalawan
Bupati Inhil Diminta Tunjuk Kepala DPMPTSP yang Bisa Berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha
PUPR Pekanbaru Klaim Sudah Perbaiki 10 Ruas Jalan di 2023
BMKG Sebut Riau Jadi Penyumbang Titik Panas di Sumatera
Kabupaten Bengkalis Terbaik I se-Riau Kategori Pembangunan Daerah
Datang ke Inhil, 4 TKI Asal Singapura dan Malaysia Diperiksa Suhu Tubuh
Rumah Warga Desa Bantan Tua Bengkalis Ludes Terbakar
India Tertarik Bangun Pabrik CPO di Riau
Dua PDP di Rohul Wafat, Satu Berasal dari Papaso Sumut
10 Hektare Lahan di Belakang Rumbai Camp Terbakar