Pil Covid Buatan Pfizer Efektif Lawan Virus Corona Varian Omicron


JAKARTA (INDOVIZKA) - Pfizer menyampaikan pada Selasa, pil Covid eksperimentalnya tampak efektif lawan virus corona varian Omicron. Perusahaan farmasi itu juga mengatakan, hasil penuh dari penelitian terhadap 2.250 orang mengkonfirmasi hasil awal pil yang menjanjikan itu bisa melawan virus: Obat tersebut mengurangi rawat inap dan kematian sampai sekitar 89 persen di antara orang dewasa yang berisiko tinggi ketika dikonsumsi tak lama setelah gejala awal Covid.

Uji laboratorium terpisah menunjukkan obat tersebut mempertahankan potensinya melawan varian Omicron, seperti diumumkan Pfizer, di mana banyak ahli yang telah memprediksi hal ini.

Pfizer menguji obat antivirus tersebut pada protein penting versi buatan manusia yang digunakan Omicron untuk mereproduksi diri sendiri.

Dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (15/12), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) diperkirakan akan segera memutuskan apakah akan mengizinkan pil ini dan bersaing dengan pil antivirus buatan Merck, yang diajukan ke FDA beberapa pekan sebelumnya.

Jika diberikan izin, pil ini akan menjadi obat oral pertama Covid-19 yang bisa dibeli orang Amerika di apotek. Data Pfizer ini bisa membantu meyakinkan kembali regulator terkait manfaat pil antivirus ini.

Bulan lalu, Merck mengatakan pil antivirusnya mengurangi rawat inap dan kematian sampai 30 persen pada orang dewasa yang berisiko tinggi.

Kedua perusahaan farmasi ini awalnya meneliti obat mereka pada orang dewasa yang tidak divaksinasi yang berisiko tinggi terkena Covid karena usia lanjut atau masalah kesehatan seperti asma dan obesitas.

Pfizer juga meneliti pilnya pada orang dewasa berisiko lebih rendah, termasuk orang yang divaksinasi tetapi melaporkan data campuran untuk kelompok itu pada Selasa.

Dalam hasil sementara, Pfizer mengatakan obatnya gagal memenuhi tujuan studi utamanya: pemulihan berkelanjutan dari Covid selama empat hari selama atau setelah perawatan, seperti yang dilaporkan oleh pasien. Terapi obat itu mencapai tujuan kedua dengan mengurangi rawat inap sekitar 70 persen di antara kelompok itu, yang mencakup orang dewasa yang tidak divaksinasi yang sehat dan orang dewasa yang divaksinasi dengan satu atau lebih masalah kesehatan.

Kurang dari 1 persen pasien yang mengkonsumsi obat itu dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 2,4 persen pasien yang mendapat pil tiruan.

Dewan ahli medis independen meninjau data tersebut dan merekomendasikan Pfizer melanjutkan studi untuk mendapatkan hasil lengkap sebelum melanjutkan lebih jauh dengan regulator.

Di kedua penelitian Pfizer, orang dewasa yang mengonsumsi obat tersebut mengalami penurunan 10 kali lipat tingkat virus dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo.

Baik pil buatan Merck maupun Pfizer diharapkan bekerja dengan baik melawan omicron karena tidak menargetkan protein mahkota virus corona, yang mengandung sebagian besar mutasi varian baru.

Pemerintah AS sepakat membeli obat Pfizer untuk mengobati 10 juta orang dan pil Merck untuk mengobati 3 juta orang, sambil menunggu persetujuan FDA.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar