Pilihan
Bolehkah Anak Tetap Divaksinasi COVID-19 ketika Batuk Pilek?

JAKARTA (INDOVIZKA) - Cuaca yang serba menentu beberapa saat belakangan kerap membuat anak kerap mengalami batuk pilek. Kondisi ini tentu tidak ideal terutama ketika buah hati hendak memeroleh vaksinasi COVID-19.
Sebelum anak memperoleh vaksinasi COVID-19, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Hal ini berupa anak harus dalam kondisi sehat secara fisik, tidak memiliki penyakit kronis khusus, serta tidak konsumsi obat-obatan jangka panjang yang memengaruhi imunitas tubuh.
Hal ini juga berlaku ketika anak yang sedang terkena batuk dan pilek seperti disampaikan Anggraini Alam SpA(K), Ketua UKK Infeksi Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada Live Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia beberapa waktu lalu.
- Dinkes Inhil Siap Siaga Antisipasi Wabah Hepatitis Akut
- Pastikan Ketersediaan Sarana Prasarana, Dinkes Inhil Taja Pertemuan Update Data
- Dukung Layanan Kesehatan, Tiga Yayasan Berkolaborasi Gandeng Puskesmas Mandah dan Sapat
- Efek Samping Vaksin Booster Pfizer yang Paling Umum
- Kemenkes Ungkap Penyebab Banyak Anak Tertular Covid-19
"Sebaiknya jangan dilanjutkan vaksin, harus ditunda," kata Anggraini.
Ketua Satgas COVID-19 IDAI dr Yogi Prawira SpA(K) pun mengatakan hal serupa.
"Sebaiknya ditunda sampai dengan kondisi sehat, tidak ada demam dan batuk pilek," tutur Yogi
Bolehkah Vaksin Kedua Mundur?
Kondisi sakit ini kerap juga mungkin dijumpai ketika anak hendak memeroleh vaksin kedua. Hal ini memaksa memundurkan jadwal vaksin kedua dari jadwal sebelumnya.
Terkait jarak vaksin, idealnya antara vaksin pertama dan kedua adalah 4 minggu. Namun jika ada halangan dan lebih dari 4 minggu telah lewat sejak vaksin pertama, vaksinasi kedua tetap boleh dilakukan tanpa perlu mengulang dari pertama.
"Kalau anaknya sakit COVID-19 boleh divaksin setelah 1 bulan dari sakit. Kalau jarak dengan vaksin Bulan Imunasi Anak Sekolah (BIAS), maka jaraknya 2 minggu setelah vaksin BIAS baru boleh mendapatkan vaksin COVID," tutup Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof. Hartono Gunardi.
Berita Lainnya
201 Kamar Disiapkan untuk Rumah Sakit Karantina PDP di Inhil
Langkah Pertama Mengobati Saat Asam Lambung Kumat
Inilah 13 Keajaiban untuk Tubuh Jika Makan Satu Mentimun Sehari
Bayi Berstatus Pasien PDP Covid-19 di Inhil Meninggal Dunia
Tak Hanya Olahraga, 4 Makanan Ini Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Jantung
Dinas Kesehatan Riau Sudah Alokasikan Rp46 Miliar untuk Penanganan Covid-19
Peringkat 3 Nasional, Riau Tambah 616 Kasus Covid-19
Terdeteksi Suspect Covid-19, Satu Santri Asal Inhil Langsung Diobservasi
Pemerintah Jokowi kembali buka wacana pindahkan Ibu Kota Indonesia
Diskes Riau Gunakan Asrama Haji Sebagai Lokasi Isolasi Mandiri Pasien Covid-19
Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Sudah Terima Hampir 6.000 Sampel
13 Warga Inhil Terkonfirmasi Positif Covid-19 Hari Ini