Antisipasi Masuknya Virus Corona ke Riau, KKP Sebut Tak Bisa Hanya Andalkan Thermal Scanner

ilustrasi

PEKANBARU - Untuk mengantisipasi dan menimalisir masuknya Virus Corona (Covid 19) ke wilayah Riau, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah memasang alat Thermal Scanner (pemantau suhu badan) di Bandara SSK II Pekanbaru, Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Tembilahan.

"Kita memang telah memasang alat Thermal Scanner di bandara dan pelabuhan, sayangnya alat tersebut hanya dapat melakukan pemantauan suhu badan diatas 38 derajat, sedangkan untuk pemantauan penumpang terinveksi virus tidak terdeteksi," kata Syarifuddin Kepala KKP Pekanbaru. Selasa (3/3/2020).

Alat Thermal Scanner ini, sambungnya, bukan pendeteksi konflik penyakit yang ada pada tubuh manusia. Tetapi hanya sebatas memantau suhu panas badan yang mencapai 38 derajat ke atas.

Dijelaskannya, jika ada penumpang meminum obat penurun panas sebelumnya, maka suhu tubuhnya menurun, dan alat ini tidak bisa mendeteksi secara langsung.
"
Maka dari itu, untuk menimalisir penyebaran tersebut, kita melakukan upaya dengan memberikan kartu kuning kepada penumpang dan mengisinya, untuk kewaspadaan, dengan memberikan kartu kuning tersebut, dimanapun harus wajib lapor, bahwa penumpang melakukan perjalanan ke negara yang terjangkit,"sebut Syarifuddin.

Ia juga mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan penyuluhan kepada penumpang untuk tetap waspasa terhadap kasus Covid 19. Karena Thermal Scanner tidak menjadi tolak ukur untuk menentukan penumpang terinveksi virus atau tidak.

Selain itu, cara lain untuk mengantisipasinya, jika penumpang tidak terdeteksi dengan thermal scanner, maka pihaknya akan melihat kondisi tubuh orang tersebut dan sekaligus melakukan pemeriksaan.

"Sekarang tidak bisa hanya mengandalkan Thermal Scan, tapi kalau ada yang batuk dan sesak napas akan diperiksa juga. Yang jelas kita sudah berulangkali mengantisipasi Covid 19 ke Riau, dan kita sudah melaksanakan apa yang dikeluarkan pemerintah maupun surat edaran," ungkapnya.

Disinggung apakah ada pemeriksaan khusus terhadap panumpang warga negara asing yang masuk ke Riau, agar tidak terjadi seperti yang terjadi di Depok dimana warga negara Jepang yang masuk ke Indonesia terlebih dahulu meminum obat sebelum masuk Indonesia, sehingga tidak terdeteksi. Sarifuddin menyatakan tidak ada pemeriksaan khusus.

"Tidak ada pemeriksaan khusus terhadap warga negara asing, kecuali China sudah di-close masuk ke negara manapun. Pemerintah tidak ada memberikan pemberlakuan khusus, contohnya Arab Saudi yang memberlakukan menghentikan sementara umrah, itu bisa," tuturnya.
 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar