Heboh, Warga Tembilahan Temukan Mayat Membusuk di Belakang Rumah

Mayat Mawardi saat dievakuasi oleh petugas kepolisian untuk diperiksa. (Dok. Humas Polres Inhil)

TEMBILAHAN - Warga Tembilahan dihebohkan penemuan mayat pria lansia berumur 65 tahun dengan kondisi membusuk di belakang rumah, Senin (11/5) sekira pukul 21.00 WIB.

Korban bernama Mawardi ditemukan dengan kondisi tertelungkup di belakang rumahnya di Jalan Soebrantas, Gang Pulai Indah, Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau.

Kapolres Inhil, AKBP Indra Duaman Siahaan melalui Kasubbag Humas, AKP Warno Akman membenarkan penemuan mayat tersebut.

Warno memaparkan, pada Sabtu 9 Mei 2020 korban sempat terlihat beraktifitas dan berkunjung kerumah orangtuanya di Lorong Cherry dan saat itu Mawardi mengeluh muntah-muntah yang dialami sejak sabtu pagi.

Selanjutnya, korban pulang kerumah, adik kandung korban, Marwan sempat menghantarkan makanan, dan saat itu korban tidak ditemukan di rumah. 

"Adiknya hanya meletakkan makan di depan pintu dan pergi, karena korban tidak ada di rumah," terang Warno

Pada Senin 11 Mei 2020 sekira jam 19.00 WIB, adiknya kembali menghantarkan makan, setiba dirumah korban, korban juga tidak menyahut panggilan adiknya.

"Namun karena tidak ada jawaban saya (saya melihat pintu dalam keadaan tidak terkunci) dan saat itu saya mencium bau yg tidak enak (bau busuk) karena perasaan sudah tidak enak curiga abang saya sudah meninggal," terang Warno menyampaikan kesaksian adik korban.

Marwan langsung menghubungi saudaranya, Juliansyah, dan langsung mencari sumber bau busuk tersebut. Dan saat dibelakang rumah, abang kandungnya sudah dalam keadaan meninggal dunia posisi telungkup.

Atas kejadian tersebut pihak keluarga menghubungi pihak kepolisian memberitahukan kejadian tersebut. Kemudian Pihak Medis (dengan menggunakan APD) membungkus mayat (Kantong Mayat) dan dibawa ke RSUD Puri Husada untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER).

Sakit Parah

Menurut penuturan keluarga, Mawardi memang diketahui menderita sakit parah, muntah-muntah dan hanya membeli obat di warung.

Korban hanya mengkonsumsi obat yang dibeli di warung, dan tak sempat dirawat ke rumah sakit akibat tidak punya biaya berobat.

"Diketahui hanya membeli obat diwarung untuk mengobati penyakitnya. Tidak pernah diperiksakan kerumah sakit karena kendala biaya," terang Warno

Korban diyakini meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Pasalnya korban tidak ada masalah atau perselisihan dengan siapapun.

Korban tinggal sendiri dalam menahan rasa sakit, karena sudah berpisah dengan Istrinya dan tidak mempunyai anak.

Selama sakit yang diderita korban, hanya dirawat sendiri di rumahnya di Jalan Soebrantas Gang Pulau Indah.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar