Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Ini 10 Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Riau
PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada periode Januari-September 2020, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,35 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin menjelaskan dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar. "Tiongkok menjadi negara yang memberikan kontribusi terbesar," ujar Misfaruddin, Selasa (17/11/2020).
Ia merincikan, adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 1,51 miliar (16,39 persen), selanjutnya India US$ 1,30 miliar (14,04 persen), Belanda US$ 531,70 juta (5,76 persen), Pakistan US$ 503,02 juta (5,45 persen), dan Malaysia US$ 422,92 juta (4,58 persen).
"Adapun kontribusi kelimanya mencapai 46,22 persen. Sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 18,13 persen," cakapnya.
Lanjut Misfaruddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan September 2020 dibanding bulan Agustus 2020, sebanyak 5 negara mengalami kenaikan dan 5 negara mengalami penurunan. Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Malaysia sebesar US$ 27,40 juta, Singapura US$ 9,76 juta, dan Tiongkok US$ 8,63 juta.
"Sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi ke negara Italia US$ 15,15 juta, Belanda US$ 10,81 juta, dan Vietnam US$ 9,28 juta," sebutnya.
Masih kata Misfaruddin, ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 10,88 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 10,12 persen, dan ekspor pertanian sebesar 91,79 persen, dibanding periode yang sama tahun 2019.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-September 2020, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 96,56 persen, sedangkan ekspor migas 3,44 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 95,01 persen," ungkapnya.
.png)

Berita Lainnya
Harga Beras Naik, DPRD Riau Minta Pemprov Segara Lakukan Operasi Pasar
Harga Kelapa Sawit Kembali Alami Penurunan
Utang Pemerintah Naik Rp7.861,68 Triliun per 28 Februari 2023
Gelar RAT, Dinas Koperasi Inhil Puji KSPPS BMT Al Barakah Unisi
Jaringan Telkom Belum Pulih, ATM di Pekanbaru 'Offline'
Ekspor Riau Bulan April Turun 10,46 Persen
Abdul Wahid Serahkan Bantuan Paket Mesin Kapal Nelayan di Pelelawan
Demi Beli Minyak Goreng, Masyarakat Pinjam Uang ke Bank Keliling
Pembelian Bahan Pangan di Inhil Dibatasi, Berikut Penjelasannya
Dampak Virus Corona, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Melambung
Disperindag Riau Klaim Harga dan Stok Sembako Masih Stabil dan Aman
Stok Gas Elpiji Dipastikan Masih Aman di Riau