Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Disebut Rendahkan Muhammadiyah, Din: Jokowi Harusnya Paham Sejarah
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/cakaplah_f6z5r_62834.jpg)
Jakarta (INDOVIZKA) - Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Din Syamsuddin menyoroti soal tawaran jabatan wakil menteri yang telah ditolak Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.
Terkait hal itu, Din menganggap pos Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ditawarkan kepada Abdul Mu'ti telah merendahkan PP Muhammadiyah sebagai organisasi besar sekaligus pelopor pendidikan.
"Penunjukan Prof Dr Abdul Mu'ti, MEd sebagai Wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata," ujar Din dalam keterangannya, Kamis (24/12/2020).
Menurut Din, seharusnya Presiden Jokowi memiliki pengetahuan soal sejarah dan kebangsaan. Dia juga meminta Jokowi lebih bijaksana dalam menempatkan seseorang dalam sebuah organisasi termasuk menempatkan Abdul Mu'ti sebagai Wamendikbud.
"Seyogya Presiden (Jokowi) memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan sehingga dapat menampilkan kebijaksanaan untuk menempatkan seseorang dan sebuah organisasi pada tempatnya yang tepat," ucap dia.
Lebih lanjut, mantan Ketua PP Muhammadiyah itu menegaskan menduduki jabatan di pemerintahan bukan masalah besar. Karena Muhammadiyah kata Din, cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis.
"Bagi Muhammadiyah memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar (is not a big deal), karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis dan kritis Pemerintah, dalam suatu sikap proporsional," kata Din.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ( MUI) itu menegaskan Muhammadiyah siap mendukung pemerintah dan tak segan mengkritisi pemerintah jika kebijakannya salah atau menyimpang.
"Siap mendukung pemerintah jika baik dan benar, dan tak segan-segan mengeritik serta mengoreksi jika salah, menyimpang atau menyeleweng," katanya.
Abdul Mu'ti telah memutuskan untuk tidak bergabung dalam formasi baru Kabinet Indonesia Maju, menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Bukan tanpa sebab, Abdul Mu'ti menolak ajakan itu lantaran merasa tidak akan mampu mengemban amanah tersebut.
Alasan mundur usai sempat bersedia bergabung tersebut dibeberkan oleh Abdul Mu'ti lewat jejaring Twitter miliknya, Rabu (23/12/2020).
"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," kata Abdul Mu'ti mengawali utas singkatnya.
Berita Lainnya
Nekat Mudik, Siap-siap Kendaraannya Disita!
Pengusaha Kaget Pemerintah Keluarkan Aturan JHT Cair Usia 56 Tahun saat Pandemi
Mantan Panglima OPM Desak Gubernur dan Pejabat di Papua Mundur
Kegiatan HUT ke-7 SMSI Memperoleh Penghargaan MURI
Jokowi Sebut Ekonomi Pedesaan Jadi Salah Satu Penyelamat saat Pandemi
Tjahjo Kumolo: Sesama ASN Jangan Iri Soal Penghasilan
KPU Riau Sebut Partisipasi Masyarakat Meningkat di Pilkada 2020
Penerima BLT Ketenagakerjaan Dikurangi 1,3 Juta Orang, Apakah Anda Termasuk?
BUMD DKI Jadi Pemasok Daging Sapi dan Ayam ke Pekanbaru
Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
Perekrutan 2.084 Calon Guru PPPK Terancam Dibatalkan
Buruh Demo Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan Pekan Depan