Sudah 128 Orang Meninggal,

BMKG Keluarkan Peringatan Bencana Mirip Tsunami Kembali Ancam NTT

ilustrasi

JAKARTA (INDOVIZKA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga hari ini mencatat sebanyak 128 orang warga meninggal dunia akibat bencana tanah longsor dan banjir bandang yang menimpa Nusa Tenggara Timur (NTT).

Belum selesai masalah evakuasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan ancaman bencana susulan yang mirip dengan potensi Tsunami diprediksi terjadi pada Rabu (7/4/2021) esok.

Kepala BMKG Dwikorita, mengungkapkan potensi bencana mirip Tsunami itu dampak dari Siklon Tropis Saroja yang telah menjauh ke arah barat daya namun akan menimbulkan gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.

"Dampak yang terjadi hari ini hingga sekitar tanggal 7 April itu yang sangat dirasakan hujan lebat dan angin yang kencang dan gelombang tinggi yang dikhawatirkan ini mirip tsunami. Ini masuk ke darat," kata Dwikorita dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (6/4/2021).

Dia menjelaskan, saat ini deteksi ketinggian air di Samudra Hindia mencapai 6 meter. Kemudian gelombang sampai ke daratan di Provinsi NTT akan mencapai 4 meter.

"Gelombang di Samudra Hindia mencapai 6 meter, namun di perairan NTT, Flores, Sawu, Pulau Sumba, ini mencapai 4-6 meter. Ini yang patut diwaspadai," jelasnya.

Sementara Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota yang terdampak akibat bencana tanah longsor dan banjir bandang antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor. Dengan total jumlah korban jiwa sebanyak 128 orang meninggal dunia.

“Total warga meninggal dunia berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12,” ujarnya.

Selain itu, total korban dilaporkan hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

BNPB juga mencatat sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak bencana banjir bandang di NTT.**






Tulis Komentar