Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Satgas Gencarkan Tes Mutasi Covid Cegah Lonjakan Serupa India
(INDOVIZKA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan pemerintah akan meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS), metode pencarian strain virus corona baru guna mencegah potensi 'tsunami covid-19' yang melanda India belakangan ini.
Sebab satu hingga dua varian virus corona yang sudah banyak bermutasi di berbagai negara itu dilaporkan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dan masif. Bahkan disebut memengaruhi kinerja alias efektivitas vaksin covid-19 yang sudah beredar saat ini.
"Pemerintah Indonesia terus melakukan WGS untuk melakukan monitoring terkait pergerakan varian di Indonesia," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/4).
Tak hanya itu, Wiku menyebut pemerintah akan memperkuat lini pintu masuk kedatangan WNI maupun WNA dari luar negeri. Ia juga meminta setiap pemerintah daerah menggenjot upaya tes, telusur, dan tindak lanjut (3T).
Secara beriringan, lanjutnya, masyarakat juga diminta untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Wiku juga meminta agar pemerintah daerah getol melakukan sosialisasi terhadap efektivitas vaksin virus corona dalam tubuh. Ia lantas mewanti-wanti masyarakat yang sudah divaksin tak lantas bisa melepas atribut protokol 3M sebab merasa kebal akan penularan covid-19.
"Satgas pusat sendiri terus berkoordinasi dengan instansi di pintu kedatangan termasuk di area wilayah perbatasan terluar dengan negara lain. Selain itu SE Satgas No.8 Tahun 2021 tentang Pelaku Perjalanan Internasional terus ditegakkan," kata dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebelumnya juga mengungkapkan harapan mereka agar tsunami covid-19 di India tak terjadi di Indonesia.
Namun demikian, keduanya menyadari bahwa potensi kenaikan kasus covid-19 akan terjadi seiring dengan musim mudik Lebaran esok. Meski pemerintah resmi melarang, namun baik Budi dan Muhadjir meyakini masih banyak masyarakat 'nakal' yang tidak patuh pada regulasi itu.
Sementara itu, India memang menjadi perhatian global usai dalam beberapa pekan terakhir kasus covid-19 meningkat secara eksponensial. Negara berpenduduk 1,3 miliar itu bahkan mencapai rekor tertinggi 261.500 kasus baru pada Minggu (18/4).
Kondisi itu menyebabkan keterisian rumah sakit penuh, minimnya alat kesehatan penunjang pasien covid-19, hingga petugas krematorium dan pemakaman ikut kewalahan.
Berita Lainnya
Kapolda Metro Jaya: Jakarta PSBB, Kasus Narkoba Naik 120 Persen!
DPR Desak Polisi Beri Info Detail soal Terduga Penembak FPI
Pegawai non-PNS Keluyuran Keluar Kota Siap-siap Kena Sanksi
Jokowi Sebut Istana Negara Akan Pindah ke IKN Baru Pada 2024
BMKG Catat 39 Gempa Susulan di Banten
Wajib Tahu! Begini Ganti Rugi dan Kompensasi Jika Tiang Listrik PLN Ditanam di Tanah Milik Kamu
MUI : Kemungkinan Ada Perbedaan Waktu Lebaran di Indonesia
KSP: Pemindahan IKN Wujud Keseriusan Indonesia Menghadapi Pemanasan Global
Kenapa Jokowi Tolak Lockdown?
Pemerintah Buka Penerbangan Jakarta-Wuhan, untuk Rasa Keadilan DPR Minta Ditutup Kembali
Sebaran Hoaks Vaksin Covid-19 Tertinggi di Facebook, Disusul Twitter dan Youtube
Inilah Sososk Rohana Kudus, Wartawati Pertama di Indonesia